KOMPAS.com - Asupan gula berlebih dalam tubuh ternyata tak hanya berdampak pada kenaikan berat badan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Cancer Research menunjukkan, terlalu banyak mengonsumsi gula yang berasal dari sukrosa bisa meningkatkan risiko perkembangan tumor, kanker payudara, dan penyebarannya.
American Chemical Society menjelaskan, gula meja, secara teknis dikenal sebagai sukrosa, dibentuk dari kombinasi antara fruktosa dan glukosa. Berbeda dengan gula alami yang berasal dari buah-buahan, kebanyakan gula meja mengandung tinggi fruktosa sirup jagung yang ditambahkan untuk meningkatkan rasa, penampilan, maupun tekstur.
Fruktosa sendiri berbeda dari glukosa. Bila glukosa dapat dipecah oleh hampir semua sel dalam tubuh untuk diubah menjadi energi, menurut Harvard Medical School fruktosa hanya bisa dipecah oleh sel-sel hati.
“Kami menemukan bahwa asupan sukrosa pada tikus menyebabkan pertumbuhan tumor, bila dibandingkan dengan pati non-gula,” kata salah satu penulis studi, Lorenzo Cohen, seorang profesor di University of Texas MD Anderson Cancer Center. "
Banyak pasien yang mengatakan tidak peduli dengan apa yang mereka makan hingga akhirnya mereka didiagnosis terkena kanker. Sehingga penelitian ini sangatlah penting.
Dalam studi tersebut, tumor dan kanker tumbuh lebih besar dan lebih cepat pada tikus yang menerima fruktosa lebih banyak. Cohen menjelaskan, tampaknya fruktosa lah yang mendorong proses tumorigenic lebih besar ketimbang glukosa.
Untuk menghindari efek negatif dari gula, The American Heart Association merekomendasikan konsumsi gula tambahan seperti gula meja dibatasi tidak lebih dari sekitar 30 gram atau sekitar 6 sendok teh per hari untuk wanita, dan 45 gram atau sekitar 9 sendok teh untuk pria.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.