Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/06/2016, 11:20 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak wanita yang menghindari menggunakan produk perawatan wajah dari dokter kulit karena alasan tak mau kulitnya menjadi ketergantungan. Mereka menilai, produk tersebut harus terus menerus dipakai agar kulitnya dalam kondisi baik.

Dokter spesialis kulit dan kelamin Susie Rendra menilai, wanita sering kali memiliki pandangan yang salah terkait perawatan wajah. Dokter dari Rumah Sakit Pondok Indah-Puri Indah ini mengatakan tidak benar produk perawatan wajah dari dokter menyebabkan ketergantungan.

Menurut Susie, krim perawatan wajah memang sebaiknya dipakai seumur hidup jika ingin menjaga kulit tetap sehat.

"Banyak yang bilang ini ketergantungan, bukan ketergantungan. Ini urusannya sama aging (penuaan) karena aging itu berlangsung terus menerus. Jadi penggunaan krim wajah itu perlu terus menerus," kata Susie di Jakarta, Senin (13/6/2016).

Sayangnya, kebanyakan orang hanya memakai krim perawatan hanya saat wajah bermasalah. Ketika perawatan dihentikan dan muncul masalah baru, mereka sebut itu sebagai ketergantungan. Padahal, masalah baru pada kulit itu karena tidak dirawat.

Penggunaan krim perawatan wajah pada setiap wanita pun berbeda-beda, tergantung jenis kulit dan masalah pada kulit. Misalnya, penggunaan sunblock di wajah berguna menangkal paparan sinar matahari yang bisa mempercepat proses penuaan.

Dermatologi Suksmagita Pratidina menambahkan, saat wajah terlihat lebih bagus atau masalah kulit hilang, penggunaan krim malam memang tetap harus dilanjutkan. Namun, krim malam yang digunakan selanjutnya berbeda. Tentu krim perawatan dengan krim untuk mengatasi permasalahan kulit formulanya berbeda.

Penggunaan krim perawatan untuk wajah yang tepat bisa dikonsultasikan ke dokter kulit. "Kita enggak bisa hindari perawatan karena itu untuk menjaga kulit kita. Bukan supaya lebih cantik saja, tetapi supaya kulit tetap sehat. Misalnya, sampai usia beberapa puluh tahun dari sekarang, kulit tetap bagus," ujar Gita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com