Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/07/2016, 07:35 WIB
Lily Turangan

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Kadar gula darah tinggi bisa menjadi malapetaka. Seperti Anda tahu, gula darah yang tidak terkontrol bisa menyebabkan diabetes tipe-2, penyakit yang harus disandang seumur hidup dan dapat menjadi pemicu penyumbatan pembuluh darah yang membahayakan jantung dan otak. Turunkan kadar gula darah Anda dengan delapan cara yang sederhana dan mudah ini.

 

LATIHAN DENGAN TEKUN

Artinya, berlatihlah setidaknya 20 sampai 30 menit setiap hari. Dibutuhkan hanya beberapa hari latihan terjawab dan makan yang buruk untuk memperburuk resistensi insulin seseorang, kata Barry Braun, Ph.D., seorang profesor kinesiologi di Universitas Massachusetts di Amherst. Untuk memastikan Anda tetap dengan itu, memilih latihan yang paling Anda nikmati.


KONSUMSI LEBIH BANYAK KAYU MANIS

Studi menunjukkan kayu manis dapat meningkatkan sensitivitas insulin. Ini berarti tubuh Anda membutuhkan lebih sedikit hormon insulin untuk menjaga kadar gula darah Anda tetap normal.

"Supermarket barang murah bekerja sama dengan baik sebagai versi suplemen mahal," kata Jonny Bowden, Ph.D., C.N.S.,The Most Effective Natural Cures on Earth.


KONSUMSI ASAM ALPHA LINOLIC

Jika glukosa darah Anda tinggi. "Suplemen ini tak terkalahkan sebagai nutrisi gula darah dan merupakan suplemen yang diresepkan oleh dokter di Eropa," kata.

Bowden merekomendasikan Anda mengonsumsi 300 miligram dua kali sehari ketika kadar gula darah sedang naik.


HINDARI MINUMAN MANIS

Sekalipun minuman tersebut berlabel minuman olahraga atau sport drink. Ilmuwan University of Massachusetts baru-baru ini menemukan, bahwa berolahraga dapat meningkatkan sensitivitas insulin sebesar 40 persen ketika Anda telah membakar 500 kalori.


MILIKI ALAT MONITOR GULA DARAH

Ini akan memungkinkan Anda untuk mengetahui makanan dan minuman mana saja yang bisasa mempengaruhi gula darah Anda.


NGEMIL BIJI LABU ATAU BUNGA MATAHARI

Mereka kaya akan magnesium, mineral yang dapat melawan resistensi insulin, menurut sebuah studi tahun 2006 dari peneliti Tufts University.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau