Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengusir Rasa Sering Sedih dan Tertekan Setelah Melahirkan

Kompas.com - 07/09/2016, 14:11 WIB

TANYA:

Saya baru saja menjadi ibu. Bulan Juli lalu saya melahirkan anak pertama, laki-laki. Yang heran, walau saya cukup lama menanti anak saya, sekitar 2 tahun, tapi setelah ia lahir saya ternyata justru bingung dan takut.
 
Saya sering menangis sendirian, saya merasa sangat sedih dan tertekan. Saya juga takut anak saya jadi korban kejahatan orang, diculik, atau sakit lalu mati.
 
Saya tahu apa yang saya alami ini namaya baby blues dan hal yang normal. Suami saya rasanya tidak berempati pada keadaan saya dan hanya mengatakan saya kurang kuat sebagai ibu. Sekarang ini memang saya jadi jarang mengurus anak karena rasanya tak berdaya.
 
Dok, apakah kondisi kesedihan saya ini bisa sembuh sendiri? Saya tidak ada uang kalau harus berobat ke dokter kesehatan jiwa. Apa saran dokter agar saya bisa bahagia lagi dan bukannya tersandera oleh perasaan putus asa.
 
Sabrina (24), Serang

JAWAB:

Ibu Sabrina yang baik,

Saya turut berempati atas apa yang ibu alami. Hal yang dialami ibu bisa terjadi pada semua ibu di dunia ini. Di dalam praktek sehari-hari sendiri saya sering mendapatkan kasus ini. Banyak yang bisa disembuhkan dengan pengobatan yang diberikan oleh psikiater.

Jika berlangsung di dalam kurun waktu dua minggu mungkin tidak perlu ke dokter jiwa. Dukungan keluarga terutama suami dan mungkin juga ibu Anda sendiri bisa membuat kondisi lebih nyaman.

Namun, jika ada gejala-gejala depresi seperti kehilangan mood, sudah tidak mau mengurus anak lagi dan hanya duduk diam serta banyak menangis ada baiknya segera berkonsultasi ke psikiater. Beberapa kondisi yang harus segera datang ke psikiater jika ada ide-ide bunuh diri atau membunuh anak sendiri.

Era JKN BPJS sekarang ini saya rasa tidak ada masalah untuk berkunjung ke dokter spesialis. Ada Dokter Jiwa rekan saya di RSUD Serang. Semoga bisa membantu.

Salam Sehat Jiwa   
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau