Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/09/2016, 20:41 WIB

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Siapa pun yang ingin menambah tinggi badan tentu pernah mencoba berbagai cara untuk menambah tinggi badan. Sayangnya, belum ada cara untuk menambah tinggi tubuh jika seseorang telah dewasa.

Ahli bedah tulang dari Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi Indonesia, Dr. Andito Wibisono Sp.OT, FICS, menjelaskan jika pusat pertumbuhan tinggi manusia berada pada lempeng epiphyseal plate yang terletak di ujung tiap tulang panjang. Jika lempeng ephiphyseal menutup, maka pertumbuhan tinggi turut berhenti.

“Pada umumnya, lempeng epiphyseal ini berhenti bekerja saat seorang wanita berusia 16 tahun dan pria berusia 18 tahun. Maksimal usia 20-21 tahun,” kata Dr. Andito.

Sebetulnya ada proses untuk menambah tinggi badan, tetapi dengan jalan operasi. Singkatnya, dokter akan mematahkan kaki pasien, menaruh implan, dan butuh waktu pemulihan yang cukup lama.

Operasi ini juga memiliki risiko tinggi dan tingkat pengerjaan yang sulit. Tak sembarang dokter yang bisa melakukannya. Imbasnya, biaya yang harus dibayarkan sudah pasti mahal.

Sebenarnya, prosedur memanjangkan kaki sudah banyak dilakukan, tetapi murni untuk tujuan medis, misalnya mengatasi deformitas tungkai atau cedera. Namun, kini operasi tersebut justru popular untuk tujuan kosmetik.

Ahli bedah tulang dari Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk, Dr. Nicolaas C. Budhiparama F.I.C.S, menambahkan, kalau belum ada teknik non-operasi yang terbukti secara ilmiah mampu menambah tinggi badan pada orang dewasa.

Kalaupun ada iklan peninggi badan yang menyertakan testimoni, patut dicek ulang kebenarannya.

“Untuk menambah tinggi badan harus dilakukan saat pertumbuhan tulang sedang pesat alias sebelum usia 16-18 tahun. Dengan catatan, teknik tersebut harus punya bukti ilmiah yang sahih dan aman,” ujar Dr. Nicolaas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com