Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/09/2016, 09:05 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

KOMPAS.com - Sering terjaga di tengah malam bisa menjadi hal yang menyebalkan, apalagi bila tubuh sedang lelah dan Anda kesulitan untuk kembali terlelap.

Menurut pakar tidur independen Dr Neil Stanley, beberapa orang memang kerap terbangun di tengah malam, antara pukul 2-4 dini hari. Ternyata, alasannya terletak pada ritme alami tidur Anda.

Pada dasarnya, ketika Anda pertama kali jatuh tertidur, maka Anda berada pada tahap terdalam dari tidur. Tidur paling lelap atau fase tidur gelombang lambat ini berlangsung sekitar sepertiga malam, atau berlangsung selama 2-3 jam, papar Dr Stanley.

Di bagian akhir malam, atau setelah melewati 3 jam pertama tidur, fase tidur terdalam berubah menjadi fase tidur ringan.

Ini merupakan fase tidur REM, yang berlangsung selama 90 menit, kata Dr Stanley. Selama tahap ini tidur, Anda jauh lebih mungkin untuk bangun, khususnya pada akhir siklus 90 menit.

Rupanya, bahkan hal sekecil apapun, bisa membuat Anda bangun pada tahap ini, seperti pasangan yang bergerak misalnya, atau cahaya yang datang melalui jendela, atau suara hewan di sekitar rumah.

Karena sifatnya alami, memang tidak ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk menghindari terbangun tengah malam, kata Dr Stanley.

Namun, ada hal yang dapat Anda lakukan untuk mendatangkan rasa kantuk dengan cepat. Misalnya, jangan tergoda untuk memeriksa ponsel atau berpikir negatif tentang apapun. Cukup pejamkan mata dan berusahalah untuk tidur kembali.

Jika Anda masih saja terjaga setelah 20 menit, Dr Stanley menyarankan untuk bangun dan melakukan sesuatu, seperti membaca buku.

“Ketika Anda cukup lelah, maka akan lebih mudah untuk tidur lagi,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau