Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/09/2016, 15:15 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Memeriksakan tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula darah adalah satu-satunya cara untuk tahu pasti derajat kesehatan metabolik Anda. Selain itu, ada beberapa tanda-tanda peringatan yang dapat membantu Anda menentukan apakah Anda berberat badan normal atau berisiko untuk obesitas.

Jika karakteristik berikut ini berlaku untuk Anda, berbicaralah dengan dokter untuk dapat memastikan Anda sehat secara fisik, baik di dalam maupun luar.

Ada "ban serep" di perut Anda

Walau berat badan Anda normal, keberadaan ban serep alias lemak perut bisa berbahaya. Bahkan, sebuah penelitian baru-baru ini di Annals of Internal Medicine menemukan bahwa orang dengan berat badan normal tetapi kelebihan lemak di area tengah memiliki risiko lebih tinggi untuk meninggal lebih awal dibanding mereka yang obesitas.

"Lemak di area tengah tubuh lebih buruk dari lemak di tempat lain," kata Dr Jialal. "Di situlah kerusakan berupa resistensi insulin dan inflamasi protein terjadi."

Anda tidak dapat melakukan push-up

Orang kurus masih dapat memiliki banyak lemak tubuh, terutama jika mereka tidak memiliki massa otot. Jika Anda tidak dapat mengingat terakhir kali Anda mengucurkan keringat, sekarang inilah kesempatan Anda melakukannya.

"Orang-orang yang tidak merasa kelebihan berat badan, biasanya lebih tidak termotivasi untuk berolahraga tetapi tanpa olahraga teratur, mereka hanya menjadi lebih tidak sehat," kata Dr Jialal.

Riwayat keluarga

Jika orangtua atau saudara Anda menderita diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, atau kolesterol tinggi (tidak peduli seperti apa ukuran tubuhnya), secara genetik Anda akan cenderung mengalaminya juga.

Menjaga berat badan yang normal tentu akan menurunkan risiko Anda, tetapi ini akan semakin efektif jika Anda melakukannya dengan olahraga dan diet seimbang.

Anda tidak makan makanan yang sehat

Mungkin Anda bisa makan burger dan minum minuman soda yang manis tanpa bertambah berat badan. Atau mungkin Anda lebih suka mengisi perut dengan roti putih dan junk food ketimbang buah-buahan dan sayuran.

Namun, mengonsumsi terlalu banyak gula dan lemak dan tidak cukup vitamin, serat, dan protein-bisa merusak organ-organ penting Anda. Akhirnya, itu akan meningkatkan risiko untuk diabetes, penyakit jantung, kanker, dan banyak lagi.

Diet Yo-yo, melompati jam makan serta diet ekstrem, juga dapat menjadikan Anda kurus tetapi berlemak, kata Cynthia Sass, RD, pakar diet dan nutrisi di AS.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau