Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Efek Negatif dan Manfaat Kafein untuk Kesehatan

KOMPAS.com - Banyak orang merasa tidak bisa menjalani hari tanpa meminum secangkir kopi, teh, cokelat atau minuman berenergi. Minuman tersebut sebenarnya mengandung kafein yang merupakan stimulan.

Menurut ahli diet dari Cleveland Clinic, Beth Czerwony, efek kafein bisa terasa hanya dalam satu jam usai mengonsumsinya. Efek tersebut juga bisa bertahan selama empat hingga 10 jam.

"Kafein juga bisa masuk ke aliran darah hanya dalam 15 hingga 20 menit usai mengonsumsinya," ucap Czerwony.

Efek kafein pada tubuh

Sebenarnya, kafein tidak berbahaya bagi tubuh. Namun, zat ini bisa merangsang otak dan sistem saraf kita.

Hal ini bermanfaat untuk meningkatkan kewaspadaan hingga menghilangkan sakit kepala.

Beberapa penelitian juga membuktikan kafein memiliki banyak efek positif untuk kesehatan.

Manfaat tersebut antara lain menghindari peradangan, menyehatkan selaput jantung dan pembuluh darah hingga mengurangi risiko diabetes tipe 2.

Bahkan, kafein digadang-gadang bida membantu mengurangi risiko kematian dini.

Efek negatif kafein

Para ahli kesehatan merekomendasikan agar anak-anak di bawah usia 12 tahun untuk menghindari asupan kafein.

Wanita hamil juga disarankan agar mengonsumsi kafein minimal 200 miligram sehari.

Untuk orang dewasa, batas konsumsi kafein harian adalah 300 miligram atau sekitar empat cangkir kopi sehari.

Lebih dari itu, kafein bisa menyebabkan mual, gelisah, sulit tidur dan berbagai efek samping lainnya.

Konsumsi kafein berlebihan juga bisa menyebabkan risiko berikut:

  • sakit kepala
  • emosi meningkat
  • gangguan tidur
  • palpitasi jantung
  • gangguan pencernaan
  • dehidrasi
  • agitasi
  • maag
  • gugup
  • diare.

Jika konsumsi kafein membuat kita gugup atau kecanduan, Czerwony menyarankan agar kita segera mengurangi asupan zat tersebut.

Batas aman konsumsi kafein

Pakar kesehatan dari American Medical Association Council on Scientific Affairs menyarankan agar kita mengonsumsi kopi hanya 250 miligram atau sekitar tiga cangkir per hari.

Namun, kandungan kafein dalam setiap jenis minuman juga berbeda-beda. Untuk menentukan berapa banyak kafein dalam minuman yang kita konsumsi. Czerwony menyarankan untuk membaca label kemasan.

Kandungan kafein bervariasi dan tergantung pada berbagai faktor. Rata-rata kandungan kafein dalam setiap jenis minuman sebagai berikut:

1. Kopi

Kafein dalam secangkir kopiberbeda-beda tergantung apakah kopi tersebut jenis instan, kopi seduhan manual, atau tanpa kafein.

"Bertentangan dengan kepercayaan populer, kopi yang diklaim tanpa kafein pun masih mengandung sejumlah kecil stimulan tersebut," kata Czerwony.

Kopi yang diseduh secara manual biasanya mengandung 65 hingga 120 miligram kafein.

Kopi instan biasanya mengandung 60 hingga 85 miligram kafein. Kopi tanpa kafein biasanya mengandung sekitar dua hingga empat miligram kafein.

2. Teh

Secangkir teh juga mengandung kafein dalam jumlah yang berbeda-beda, tergantung jenisnya.

Teh hitam biasanya mengandung sekitar 20 hingga 90 miligram kafein. Teh hijau biasanya mengandung 20 miligram kafein dan teh putih mengandung sekitar 15 miligram kafein. Teh yang benar-benar bebas kafein adalah teh herbal.

3. Minuman berenergi

Minuman berenergi mengandung kafein dan gula. Kandungan kafein dalam satu porsi minuman berenergi biasanya berkisar 80 milihram hingga 320 miligram.

4. Cokelat

Satu ons cokelat hitam biasanya mengandung 20 mg kafein, sedangkan cokelat susu dengan jumlah yang sama mengandung sekitar enam miligram kafein.

https://health.kompas.com/read/2020/06/10/180000268/mengenal-efek-negatif-dan-manfaat-kafein-untuk-kesehatan

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke