Kekurangan oksigen dalam darah di dunia kesehatan dikenal dengan hipoksemia.
Seseorang disebut kekurangan oksigen apabila kadar oksigen darah dari hasil pengukuran analisis gas darah kurang dari 75 mmHg.
Kadar oksigen dalam darah di bawah 60 mmHg menunjukkan kondisi kekurangan oksigen sangat parah dan penderita membutuhkan oksigen tambahan.
Penderita juga dikatakan kekurangan oksigen saat kadar oksigen darah dari hasil pengukuran alat cek saturasi oksigen di bawah 90 persen.
Sebelum membahas gejala kekurangan oksigen, kenali penyebab kekurangan oksigen.
Penyebab kekuragan oksigen
Melansir MedicineNet, penyebab kekurangan oksigen bisa bermacam-macam.
Umumnya, seseorang kekurangan oksigen saat berada di pegunungan atau dataran tinggi yang memiliki tingkat oksigen rendah.
Kekurangan oksigen juga bisa disebabkan penyakit gangguan pernapasan, seperti:
Selain itu, penyebab kekurangan oksigen lainnya antara lain:
Terdapat beberapa tanda kekurangan oksigen yang umum dirasakan penderita, antara lain:
Penderita yang terindikasi mengalami ciri-ciri kekurangan oksigen di atas perlu waspada.
Terutama jika sesak napas parah muncul tiba-tiba, kerap sesak napas saat tidur, atau sesak napas saat olahraga.
Selain itu, waspada apabila gejala kekurangan oksigen muncul disertai batuk, detak jantung cepat, dan bagian tubuh membengkak.
Kekurangan oksigen tidak boleh disepelekan. Pasalnya, organ dan jaringan tubuh membutuhkan oksigen agar bisa berfungsi dengan baik.
Apabila tidak mendapatkan penanganan tepat, organ vital di tubuh seperti jantung dan otak bisa rusak. Kondisi ini dapat berdampak fatal.
https://health.kompas.com/read/2020/12/31/170100168/13-tanda-tubuh-kekurangan-oksigen-yang-pantang-disepelekan