Masalah kesehatan ini disebut fungsional karena sebenarnya tidak ada masalah dengan pencernaan bagian atas, hanya saja penderita tetap merasakan gejala yang mengganggu.
Dispepsia fungsional juga dikenal dengan sakit perut nonulcer atau dispepsia nonulcer.
Berikut penjelasan lebih lanjut terkait gejala dispepsia fungsional, penyebab, dan cara mengatasinya.
Gejala dispepsia fungsional
Melansir Mayo Clinic, dispepsia fungsional umumnya terjadi dalam waktu yang lama atau bersifat kronis.
Namun, gejala penyakit ini tidak terus-menerus muncul dan hanya sesekali kumat.
Tanda dan gejala dispepsia fungsional umumnya mirip dengan penyakit maag, antara lain:
Dokter umumnya mengarahkan diagnosis pada penyakit ini apabila gejala dispepsia fungsional muncul lebih dari satu bulan.
Dispepsia fungsional kerap disalahartikan dengan gangguan pencernaan lain seperti penyakit asam lambung atau GERD, radang lambung, sampai sindrom iritasi usus.
Penyebab dispepsia fungsional
Dilansir dari Healthline, penyebab dispepsia fungsional umumnya tidak tunggal, tapi beberapa alasan. Beragam kondisi yang bisa menyebabkan dispepsia fungsional, antara lain:
Untuk mengentahui penyebab pasti dispepsia fungsional, dokter umumnya akan mengetes beberapa kondisi di atas.
Dengan mengetahui penyebab dispepsia fungsional secara pasti, penderita bisa mendapatkan pengobatan paling tepat.
Cara mengatasi dispepsia fungsional
Ada banyak pilihan cara mengatasi dispepsia fungsional. Jenis perawatannya bisa berbeda-beda antarpenderita, tergantung kondisi penyakit dan penyebabnya. Pilihan pengobatannya, yakni:
Penderita dispepsia fungsional perlu mengubah gaya hidup agar penyakitnya tidak kambuh dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Diskusikan dengan dokter terkait pilihan perawatan paling tepat untuk mengatasi masalah kesehatan ini.
https://health.kompas.com/read/2021/02/21/140400268/dispepsia-fungsional--gejala-penyebab-cara-mengatasi