KOMPAS.com - Sejak pandemi melanda, memakai masker telah menjadi bagian sehari-hari kita.
Hal ini bisa menimbulkan permasalahan tersendiri, khususnya bagi mereka yang rentan berjerawat.
Stres akibat pandemi, serta iritasi lokal dari masker Anda, dapat membuat jerawat menjadi lebih parah.
Mengapa hal itu terjadi?
Saat Anda bernapas atau berbicara, masker akan membuat udara terperangkap.
Selain mengganggu, udara ini menciptakan lingkungan yang hangat dan lembap, yang merupakan tempatideal bagi ragi, bakteri, dan flora lainnya.
Ketidakseimbangan bakteri dan gesekan dari masker dapat memicu timbulnya jerawat, rosacea, dan dermatitis perioral.
Bagaimana cara mengatasinya?
Terdapat beberapa cara mudah untuk mengatasi hal ini. Berikut cara tersebut:
1.Gunakan pembersih yang lembut
Pembersih yang lembut dapat membantu menghilangkan minyak berlebih, keringat, dan bakteri.
Hindari pembersih yang mengandung alkohol atau parfum karena bisa memicu iritasi.
Jika jerawat lebih parah, cobalah pembersih yang mengandung benzoil peroksida atau asam salisilat.
Jika Anda memiliki kulit sensitif, tanyakan kepada dokter tentang jenis pembersih obat terbaik untuk kulit Anda.
2. Gunakan pelembab noncomedogenic
Setelah mencuci muka, oleskan pelembab untuk menjaga kulit tetap terhidrasi.
Gunakan produk noncomedogenic, yang kemungkinan besar tidak akan menyumbat pori-pori Anda.
3. Oleskan krim kortison dan pelembab dengan ceramides
Jika jerawat disertai iritasi dan kulit kasar, Anda bisa mengoleskan krim kortison ringan ke area tersebut bersama dengan pelembab yang mengandung ceramide.
Cara ini dapat membantu melindungi kulit Anda dan mengurangi rasa gatal dan iritasi.
4. Hindari make up sementara waktu
Hindari riasan saat Anda mengalami jerawat. Produk kecantikan seperti alas bedak, concealer, dan perona pipi dapat menyumbat pori-pori dan memperlama penyembuhan.
https://health.kompas.com/read/2021/08/14/103800368/pakai-masker-bikin-jerawatan-ini-4-cara-mengatasinya