KOMPAS.com – Anus sakit adalah kejadian yang cukup umum terjadi.
Untungnya, sebagian besar keluhan ini bukan disebabkan oleh kondisi medis kronis dan atau serius.
Meski demikian, rasa sakitnya bisa intens dan memengaruhi kualitas hidup penderitanya.
Dilansir dari Medical News Today, tergantung pada penyebabnya, nyeri anus dapat digambarkan sebagai rasa terbakar, menyengat, sakit, berdenyut, atau menusuk.
Sakit anus juga sering disertai dengan gejala lain.
Beberapa kondisi ini mungkin akan membersamai keluhan tersebut:
Pada kasus ini, bagi siapa saja kiranya perlu untuk dapat segera menjadwalkan bertemu dengan dokter jika mengalami beberapa kondisi berikut:
Penyebab anus sakit
Ada banyak kondisi yang bisa menjadi penyebab anus sakit.
Beberapa penyebab mungkin lebih mengkhawatirkan daripada yang lainnya. Tapi untungnya, banyak yang bisa dikelola di rumah.
Berikut ini beberapa kemungkinan penyebab anus sakit yang penting diketahui:
1. Ambeien
Dilansir dari Very Well Health, ambeien adalah pembengkakan atau pembesaran pembuluh darah di rektum.
Ambeien atau waris ini dilaporkan selama ini lebih sering terjadi pada wanita hamil, kelompok lansia, orang-orang yang duduk untuk waktu yang lama, dan orang-orang yang mengejan saat BAB.
Wasir adalah penyebab umum darah merah cerah keluar dari anus setelah BAB.
Selain pendarahan, penderita biasanya mengeluhkan rasa gatal di sekitar area anus atau rasa tidak nyaman saat BAB atau saat duduk.
Jika gumpalan darah terbentuk di dalam ambeien (ambeien trombosis) tiba-tiba, nyeri dubur yang parah dapat terjadi.
2. Fisura ani
Fisura ani adalah robekan kecil di kulit pada pembukaan anus tempat tinja keluar.
Biasanya kondisi ini terjadi saat seseorang mengeluarkan feses yang keras adan besar ketika BAB.
Setelah fisura ani berkembang, sfingter anal internal (otot yang mengontrol pembukaan anus) sering mengalami kejang, membuatnya semakin sulit untuk BAB.
Rasa sakit dari fisura ani dapat terjadi dengan setiap BAB dan seringkali sangat parah dan tajam.
Rasa sakit yang tumpul dan berdenyut kemudian dapat mengambil alih dan berlangsung selama beberapa menit hingga berjam-jam.
Jika Anda memiliki fisura ani, Anda mungkin juga melihat sedikit darah merah terang di tinja atau di kertas toilet saat Anda mengelapnya.
3. Impaksi feses
Impaksi feses adalah kondisi ketika tinja yang mengeras dan kering "bersarang" di rektum yang menyebabkan rasa sakit.
Impaksi tinja hasil dari sembelit kronis seringkali terjadi pada lansia yang tidak dapat merasakan dorongan untuk BAB.
Asupan cairan yang terbatas, diet rendah serat, dan gaya hidup tidak aktif juga cenderung dapat berkontribusi pada impaksi feses.
4. Sindrom levator ani
Sindrom levator ani ditandai dengan episode nyeri atau sakit seperti tekanan tinggi di rektum. Episode nyeri bisa berlangsung 30 menit atau lebih.
Sindrom ini lebih sering terjadi pada wanita, terutama mereka yang berusia antara 30 dan 60 tahun.
Sementara penyebab pastinya masih belum diketahui, beberapa penelitian menunjukkan serangan itu mungkin dipicu oleh stres, seks, BAB, duduk dalam waktu lama, dan melahirkan.
5. Proctalgia fugax
Proctalgia fugax adalah kondisi yang menyebabkan serangan kram, kejang, nyeri menggerogoti, atau menusuk yang berulang dan tiba-tiba di anus atau rektum yang tidak terkait dengan BAB.
Serangan berlangsung rata-rata sekitar 15 menit dan mungkin dipicu oleh peristiwa kehidupan yang penuh tekanan atau kecemasan.
Proctalgia fugax dapat terjadi pada usia berapa pun pada pria atau wanita, tetapi jarang terjadi sebelum pubertas.
6. Fistula ani
Fistula ani adalah hubungan abnormal yang terbentuk antara saluran anus dan kulit di sekitar anus atau dubur.
Sebagian besar penderita dengan fistula ani memiliki riwayat kumpulan nanah yang disebut abses perianal yang sebelumnya dikeringkan.
Gejala fistula ani mungkin termasuk nyeri, pembengkakan dubur, iritasi kulit di sekitar anus, demam, dan keluarnya nanah di dekat lubang anus.
7. Hematom perianal
Hematoma perianal adalah kumpulan darah yang berkembang di sekitar anus. Kadang-kadang kondisi ini dianggap keliru sebagai wasir eksternal.
Hematoma perianal sangat menyakitkan dan disebabkan oleh semacam trauma atau cedera yang membuat pembuluh darah di daerah anus tiba-tiba pecah.
Misalnya, ini mungkin terjadi karena mengejan saat BAB, mengangkat beban berat, atau batuk yang kuat.
8. Penyakit radang usus
Melansir Health Line, penyakit radang usus (IBD) adalah istilah umum untuk dua gangguan, yakni penyakit Crohn dan kolitis ulserativa.
Keduanya dapat menyebabkan peradangan kronis (nyeri dan pembengkakan) pada sistem pencernaan.
Penyakit Crohn memengaruhi saluran pencernaan Anda, di mana saja dari mulut ke anus Anda.
Gejala penyakit Crohn mungkin termasuk:
Kolitis ulserativa hampir selalu melibatkan rektum dan usus besar bagian bawah, meskipun seluruh usus besar mungkin terpengaruh.
Gejalanya mungkin termasuk:
9. Proktitis
Proktitis adalah kondisi yang mengacu pada peradangan pada lapisan rektum.
Selain rasa sakit dan sensasi penuh pada dubur, gejala lain dari proktitis bisa termasuk:
Penyakit radang usus adalah penyebab umum proktitis, seperti juga penyakit menular seksual (PMS) yang ditularkan melalui seks anal, termasuk gonore, klamidia, sifilis, herpes, dan HIV.
Penyebab lain dari proktitis termasuk trauma (misalnya, memasukkan benda ke dalam anus), terapi radiasi kanker, dan penyakit bawaan makanan, termasuk infeksi Salmonella dan Shigella.
Antibiotik juga dapat menyebabkan proktitis dengan membunuh bakteri bermanfaat di rektum dan membiarkan bakteri berbahaya tumbuh.
10. Sindrom ulkus rektum soliter
Sindrom ulkus rektum soliter adalah kelainan yang jarang dan kurang dipahami yang ditandai dengan kemerahan atau luka pada lapisan mukosa rektum.
Gejala gangguan ini termasuk:
Sementara penyebab sindrom ulkus rektum soliter pastinya masih belum diketahui, para ahli menduga kondisi ini mungkin berasal dari sembelit kronis.
Masalah otot rektum yang tidak terkoordinasi atau kondisi lain yang disebut prolaps rektum (ketika rektum menonjol melalui anus) juga termasuk kemungkinan penyebabnya.
11. Kanker
Meskipun tidak umum, kanker dubur atau anus mungkin menjadi penyebab anus sakit Anda.
Pendarahan seringkali merupakan tanda pertama kanker dubur.
Gejala kanker dubur atau anus lainnya yang mungkin terjadi meliputi:
Cara mendiagnosis penyebab anus sakit
Dokter dapat membantu dalam melakukan diagnosis penyebab dan pengelolaan nyeri dubur.
Selain riwayat medis dan pemeriksaan fisik, dokter dapat melakukan berbagai tes dan prosedur, seperti:
https://health.kompas.com/read/2021/09/13/110300968/11-penyebab-anus-sakit-yang-penting-diketahui