Namun, kenyataannya ada kisah sejumlah nenek-nenek yang sudah menopause melahirkan seorang bayi.
Fakta tersebut tentunya menimbulkan tanda tanya bagi awam, bagaimana wanita yang sudah menopause bisa hamil dan melahirkan? Untuk memahaminya, simak penjelasan berikut.
Apakah wanita yang sudah menopause masih bisa hamil?
Dilansir dari Health, wanita yang sudah menopause tidak bisa hamil secara alami.
Perlu diketahui, menopause adalah kondisi saat wanita sudah berhenti haid selama 12 bulan berturut-turut.
Ketika sudah memasuki masa menopause, kadar hormon estrogen, progesteron, luteinizing, dan perangsang folikel di tubuh wanita menurun.
Perubahan hormon-hormon ini membuat indung telur atau ovarium tidak mampu melepaskan sel telur matang lagi.
Dengan begitu, wanita yang sudah menopause tidak bisa hamil lagi secara alami.
Tapi, ada beberapa kondisi yang membuat wanita yang sudah menopause masih bisa hamil.
Bagaimana wanita yang sudah menopause masih bisa hamil?
Wanita masih bisa hamil selama pra-menopause atau pada masa menjelang menopause.
Selama pra-menopause wanita mengalami siklus haid meskipun tidak teratur, serta mulai merasakan tanda-tanda menopause seperti vagina kering atau badan sering kepanasan.
Usia pra-menopause wanita biasanya sekitar pertengahan 40 tahunan. Masa pra-menopause berlangsung sekitar empat tahun.
Pada masa pra-menopause ini, wanita masih bisa berovulasi walaupun intensitasnya terbilang jarang ketimbang pada masa usia subur.
Dengan begitu, kehamilan alami di masa pra-menopause masih bisa terjadi walaupun kemungkinannya kecil.
Selain itu, wanita yang sudah menopause juga masih bisa hamil lewat proses fertilisasi in vitro (IVF).
Program hamil ini menyatukan sel telur dan sperma di luar tubuh wanita (di laboratorium).
Pada wanita usia subur, proses IVF dilakukan dengan cara stimulasi, pengambilan sel telur, inseminasi, pembuahan, kultur embrio, dan transfer embrio.
Namun, karena wanita yang sudah menopause tidak dapat menghasilkan sel telur, proses IVF tidak menggunakan sel telur wanita yang akan hamil, melainkan menggunakan sel telur dari donor.
Setelah sel telur yang dibuahi membelah dan menjadi embrio di luar tubuh wanita, baru setelah itu bakal janin ditempatkan di dalam rahim wanita.
Jadi, jika wanita sudah menopause masih menghendaki hamil, teknologi kedokteran dapat membantu mewujudkannya dengan proses IVF.
Pertimbangan risiko kesehatan hamil setelah menopause
Seperti hamil alami, hamil dengan proses IVF setelah wanita menopause juga ada risikonya. Namun, hal itu sangat tergantung dengan kondisi kesehatan calon ibu hamil.
Mengingat biasanya menopause dialami wanita usia 40 tahun ke atas, ada beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan. Dilansir dari Healthline, berikut beberapa di antaranya:
Jika belum menopause tapi masih memasuki fase pra-menopause, ada kemungkinan wanita masih bisa hamil secara alami.
Apabila sudah memasuki masa menopause tapi wanita masih ingin bisa hamil, coba diskusikan dengan dokter untuk kemungkinan menjalankan program hamil dengan IVF.
https://health.kompas.com/read/2021/10/19/210100368/apakah-wanita-yang-sudah-menopause-masih-bisa-hamil-