Cara Menggunakan Alat Tensi Manual dan Digital untuk Tekanan Darah
Melansir modul biomedik oleh Kementerian Kesehatan, tekanan darah dinilai dari sistolik dan diastolik.
Angka pertama pada pengukur tensi menunjukkan sistolik. Sistolik adalah tekanan darah saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh.
Sedangkan angka kedua pada pengukur tensi menunjukkan diastolik. Diastolik adalah tekanan darah saat jantung beristirahat di sela-sela memompa darah.
Untuk memahami seputar pengukuran tekanan darah, kenali alat pengukur tekanan darah sampai cara menggunakannya.
Alat pengukur tensi darah
Cara mengukur tekanan darah bisa menggunakan alat tensi meter atau sfigmomanometer. Terdapat tiga macam alat pengukur tensi darah, yakni:
- Alat tensi meter air raksa
- Alat tensi meter digital
- Alat tensi meter pegas atau jarum
Jenis alat pengukur tensi darah yang biasanya digunakan yakni sfigmomanometer manual dengan air raksa atau sfigmomanometer digital.
Cara menggunakan alat tensi manual
Melansir beberapa sumber, terdapat beberapa cara menggunakan alat tensi manual agar hasil pengukuran tekanan darah akurat, yakni:
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau gunakan hand sanitizer dengan benar
- Atur posisi orang yang akan diukur tekanan darahnya agar tubuhnya rileks, bisa dengan duduk dengan posisi yang nyaman dan bersandar
- Letakkan lengan yang akan diukur dengan posisi terlentang di meja, bisa lengan kanan atau kiri. Singsingkan lengan pakaian yang akan diukur
- Pasang manset pada lengan sekitar tiga centimeter di atas lipatan lengan, jangan terlalu ketat maupun longgar
- Pompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri radialis tidak teraba
- Poma terus sampai manometer setinggi 20 mmHg lebih tinggi dari titik denyut nadi arteri radialis tidak teraba
- Pasang earphone stetoskop ke telinga, selipkan cakram stetoskop di bagian manset yang sudah terpasang di lengan
- Baru kempiskan balon udara manset secara perlahan dan berkesinambungan dengan cara memutar sekrup pada pompa udara berlawanan dengan arah jarum jam
- Saat udara keluar dari manset, dengarkan baik-baik detak jantung pertama yang terdengar dari stetoskop dan perhatikan angka di alat tensi manual. Angka ini menunjukkan tekanan sistolik
- Lalu, lanjutkan untuk mengempiskan manset. Dengarkan lagi detak jantung yang berhenti di beberapa titik dan perhatikan angka di alat tensi manual. Angka ini menunjukkan tekanan diastolik
- Catat hasil mengukur tekanan darah sistolik dan diastolik dengan alat tensi manual tersebut, misalkan 120/80 mmHg
- Beresi alat tensi, baru bersihkan lagi tangan setelah mengukur tekanan darah
Jika Anda ingin mendapatkan hasil yang lebih akurat, ulangi lagi cara mengukur tekanan darah dengan alat tensi manual di atas selang dua sampai tiga menit dari pengukuran pertama.
Cara menggunakan alat tensi digital
Cara mengukur tekanan darah dengan alat tensi digital relatif lebih praktis dari alat tensi manual. Caranya:
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau gunakan hand sanitizer dengan benar
- Atur posisi orang yang akan diukur tekanan darahnya agar tubuhnya rileks, bisa dengan duduk dengan posisi yang nyaman dan bersandar
- Letakkan lengan yang akan diukur dengan posisi terlentang di meja, bisa lengan kanan atau kiri. Lalu, singsingkan lengan pakaian yang akan diukur.
- Pasang manset pada lengan sekitar tiga centimeter di atas lipatan lengan tersebut, jangan terlalu ketat maupun longgar
- Nyalakan tombol daya alat tensi digital, setelah itu manset alat akan mengembang secara otomatis
- Setelah manset mengembang, alat tensi digital akan menampilkan hasil pembacaan tekanan darah sistolik dan diastolik
- Catat kedua angka hasil pengukur tekanan darah digital ini agar tidak lupa, misalkan 120/80 mmHg
- Tekan tombol daya alat tensi digital
- Bereskan alat tensi, baru bersihkan lagi tangan setelah mengukur tekanan darah
Jika Anda ingin mendapatkan hasil yang lebih akurat, ulangi lagi cara mengukur tekanan darah dengan alat tensi digital di atas selang dua sampai tiga menit dari pengukuran pertama.