KOMPAS.com - Jika Anda menyukai buah yang rasanya manis, buah tin bisa menjadi camilan yang menyehatkan.
Buah yang juga dikenal dengan nama buah fig ini digunakan sebagai pengobatan alami tradisional sejak zaman dulu.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh ahli dari Kuala Lumpur di dalam Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine Journal yang terbit di tahun 2013 meneliti kegunaan buah tin ini yang sudah lama digunakan dalam pengobatan tradisional.
Di dalam penelitian ini, ditemukan bahwa buah tin digunakan sebagai obat untuk masalah pencernaan, khususnya konstipasi.
Tidak hanya itu saja, ada banyak sekali jenis penelitian yang membuktikan bahwa kandungan nutrisi dari buah tin sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Meskipun begitu, ternyata ada beberapa kondisi yang membuat buah tin berbahaya untuk dikonsumsi.
1. Menyebabkan diare atau masalah pencernaan lain
Buah tin adalah buah yang memiliki kandungan serat alami yang sangat berguna untuk tubuh.
Manfaat buah yang mengandung serat untuk tubuh diteliti oleh ahli dari Amerika dan dimuat pada Gut Microbes Journal pada tahun 2017.
Penelitian ini tidak secara spesifik menyebutkan manfaat buah tin untuk membantu permasalahan pencernaan, namun lebih mengacu pada buah yang mengandung serat.
Dari penelitian ini ditemukan bahwa serat alami tersebut akan membantu mikrobiota yang merupakan kumpulan mikroorganisme di dalam saluran cerna untuk meningkatkan kesehatan pencernaan dan mencegah atau mengobati penyakit.
Sebaliknya, buah tin juga dipercaya bisa menyebabkan diare atau masalah pencernaan yang lainnya.
Penelitian dari Korea Selatan di Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition yang terbit pada tahun 2016 menunjukkan bahwa pasta buah tin membantu orang-orang yang mengalami konstipasi untuk memperlancar pencernaannya.
Namun melansir Healthline, jika buah tin dikonsumsi oleh orang yang tidak memiliki masalah konstipasi mungkin bisa menyebabkan diare atau masalah pencernaan lain.
Hal ini dikarenakan kinerja buah tin yang mempersingkat waktu transit feses di dalam usus besar serta melunakkannya agar bisa dikeluarkan oleh tubuh dengan lebih mudah.
2. Mengganggu kinerja obat pengencer darah
Buah tin adalah buah yang mengandung banyak vitamin K yang berfungsi untuk pembekuan darah sehingga tidak terjadi pendarahan.
Meskipun begitu, Medical News Today menggarisbawahi efek samping dari mengonsumsi buah tin bagi orang-orang yang menggunakan obat pengencer darah.
Manfaat buah tin akan mempengaruhi performa obat pengencer darah sehingga tingkat keefektivitasannya jadi berkurang.
Menurut MedlinePlus, orang yang mengonsumsi obat pengencer darah namun memakan buah tin akan beresiko mengalami komplikasi kesehatan yang cukup serius.
Pasalnya, darah akan tetap mengental di pembuluh darah sehingga menyebabkan serangan jantung, stroke, dan penyumbatan aliran darah.
3. Menyebabkan alergi
Anda yang memiliki alergi terhadap serbuk sari juga disarankan untuk tidak mengonsumsi buah tin karena akan timbul reaksi alergi.
Hal ini sudah dibuktikan oleh penelitian ahli Floridsdorf Allergy Centre yang dimuat di dalam Jurnal Clinical & Experimental Allergy pada tahun 2010.
Penelitian ini melibatkan 188 pasien yang memiliki alergi serbuk sari dan menjalani tes alergi pada beberapa makanan, termasuk buah tin.
Hasilnya menunjukkan bahwa 78 persen partisipan menunjukkan reaksi alergi yang disebabkan oleh buah tin.
Kemudian, 60 persen partisipan yang makan buah tin segar mengalami reaksi alergi meskipun reaksi alergi tersebut tidak tampak ketika partisipan mengonsumsi buah tin yang dikeringkan.
Selain itu, buah tin juga mengandung latex alami sehingga orang-orang yang alergi dengan zat ini dilarang untuk memakannya agar terhindar dari reaksi alergi.
https://health.kompas.com/read/2022/08/17/133500468/3-efek-samping-dari-konsumsi-buah-tin