Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

10 Obat Alami untuk Mengatasi Rematik yang Perlu Diketahui

KOMPAS.com - Rematik sering kali sangat mengganggu aktivitas harian, sehingga harus segera diobati.

Rematik atau rheumatoid arthritis adalah gangguan jangka panjang yang secara progresif yang memengaruhi banyak bagian tubuh.

Mengutip Medicine Net, rematik paling sering menyerang sendi, kulit, mata, jantung, paru-paru, dan pembuluh darah.

Kondisi ini termasuk gangguan autoimun, di mana sel darah putih tubuh menyerang jaringan sehat.

Sel darah putih memengaruhi lapisan sendi hingga menyebabkan kerusakan lokal, nyeri, dan pembengkakan yang pada akhirnya bisa membuat pengeroposan tulang dan kelainan bentuk sendi.

Rematik adalah penyakit progresif seumur hidup dengan banyak serangan yang bisa kambuh dengan kondisi lebih parah (flare up).

Sejumlah herbal maupun rempah dapat menjadi obat alami untuk mengatasi rematik.

Namun, tidak ada obat apa pun yang bisa diuntuk menyembuhkan penuh kondisi rematik Anda, jika ada sifatnya membantu untuk:

Herbal yang dapat menjadi obat alami untuk mengatasi rematik tersebut sebagai berikut:

1. Kunyit

Mengutip Medical News Today, kunyit adalah bumbu dapur dan ramuan obat berwarna kuning yang mengandung senyawa tanaman kurkumin.

Kandungan kurkumin menjadikan kunyit sebagai obat alami untuk mengatasi rematik.

Beberapa penelitian pada hewan dan dua percobaan pada manusia menunjukkan bahwa kurkumin dapat mengurangi peradangan kronis dari kondisi rematik.

Hal itu karena kurkumin bisa mengurangi sel pro-inflamasi dan meningkatkan sel yang membantu mengatur peradangan.

Namun, tubuh tidak dapat menyerap kurkumin dalam jumlah besar, yang dapat membatasi penggunaannya sebagai terapi untuk nyeri sendi.

Sebuah studi pada 2018, senyawa piperin yang ditemukan dalam lada hitam dapat membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan penyerapan kurkumin oleh tubuh.

2. Kayu manis

Mengutip Medical News Today, kayu manis dapat menjadi obat alami untuk mengatasi rematik karena memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan.

Menurut penelitian, suplemen kayu manis secara signifikan dapat mengurangi peradangan dan dan biomarker terhadap stres oksidatif.

Biomarker merupakan respon biologis dari suatu organisme terhadap bahan pencemar atau tekanan lingkungan.

Dengan kata lain, suplemen kayu manis dapat membantu mengurangi peradangan dan tingkat stres oksidatif, yang dapat berdampak positif pada nyeri sendi dari rematik.

Studi skala kecil pada 2018 juga menemukan bahwa kapsul bubuk kayu manis membantu memperbaiki gejala dan peradangan pada wanita yang memiliki rematik.

3. Jahe

Mengutip Medical News Today, peradangan dan stres oksidatif memiliki hubungan erat dengan rasa nyeri dan gangguan sendi yang menjadi gejala rematik, menurut studi pada 2019.

Jahe bisa menjadi obat alami untuk mengatasi rematik karena mengandung senyawa anti-inflamasi dengan mengurangi rasa nyeri dan kekakuan sendi.

Studi tersebut menemukan bahwa jahe dapat mengubah ekspresi gen dan mengurangi gejala rematik.

Mengutip Healthline, beberapa peneliti mengatakan jahe suatu hari nanti bisa menjadi alternatif obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID).

Ulasan soal jahe pada 2016 menyebutkan bahwa kandungan jahe dapat menjadi dasar pengobatan farmasi untuk rematik.

Kandungannya tidak hanya membantu mengelola gejala rematik, tetapi juga membantu mencegah kerusakan tulang.

Jahe dapat dikonsumsi sebagai obat alami untuk mengatasi rematik dengan cara dijadikan teh/wedang.

Disarankan berkonsultasi dengan dokter sebelum meningkatkan asupan jahe, karena dapat mengganggu beberapa obat, seperti warfarin (Coumadin) untuk pengencer darah.

4. Lidah buaya

Mengutip Healthline, lidah buaya adalah salah satu herbal yang paling umum digunakan dalam pengobatan alternatif.

Obat herbal ini tersedia dalam berbagai bentuk, meliputi pil, bubuk, gel, dan sebagai daun.

Dikenal karena sifat penyembuhannya, lidah buaya populer untuk mengobati lecet kulit kecil, seperti terbakar sinar matahari.

Selain itu, dapat menjadi obat alami untuk mengatasi rematik dengan membantu meringankan gejala nyeri sendi.

Sebab, lidah buaya memiliki sifat anti-inflamasi serta efek gastrointestinal negatif yang biasa ditemukan dalam obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), yang digunakan untuk nyeri radang sendi.

Anda dapat mengoleskan gel langsung ke kulit. Namun, beberapa peneliti menyarankan untuk menggunakan lidah buaya sebagai obat oral untuk meringankan radang sendi kronis.

Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memastikan bahwa perawatan ini bermanfaat.

NCCIH mencatat bahwa penggunaan lidah buaya cenderung aman, tetapi beberapa orang memiliki efek samping ketika mereka meminumnya.

Efek samping tersebut meliputi menurunkan kadar glukosa dan bisa mengganggu keefektifan beberapa obat diabetes.

5. Boswellia

Mengutip Healthline, boswellia serrata atau dikenal sebagai kemenyan merupakan tanaman dari India yang memiliki sifat anti-inflamasi.

Menurut studi yang ditinjau pada 2011, efek anti-inflasmasi dari kemenyan dapat menjadi obat alami untuk mengatasi rematik, asam urat, dan osteoarthritis.

Hasil dari percobaan pada manusia menunjukkan bahwa kapsul kemenyan dapat membantu mengurangi rasa nyeri, kekakuan, serta memperbaiki fungsi sendi pada penderita osteoarthritis.

Namun, percobaan tersebut adalah studi kecil yang masih memerlukan lebih banyak penelitian lebih lanjut.

Dosis aman kemenyan hingga 1 gram sehari, dosis tinggi dapat memengaruhi hati.

6. Cakar kucing

Mengutip Healthline, cakar kucing adalah ramuan anti-inflamasi lain yang dapat mengurangi pembengkakan pada rematik.

Cakar kucing merupakan tanaman herbal yang bisa dimanfaatkan kulit kayu dan akar pohonnya sebagai obat alami untuk mengatasi rematik.

Sebab, memiliki sifat anti-inflamasi dan bisa meningkatkan sistem imun tubuh.

Sebuah penelitian kecil pada 2002 menunjukkan bahwa tanaman cakar kucing terbukti efektif dalam mengurangi pembengkakan sendi lebih dari 50 persen pada 40 orang penderita rematik.

Namun, kemungkinan ada efek samping sebagai berikut:

  • Mual dan pusing
  • Tekanan darah rendah
  • Sakit kepala

Anda tidak boleh menggunakan ramuan cakar kucing ini, jika Anda:

7. Minyak kayu putih

Mengutip Healthline, kayu putih (eucalyptus) adalah obat yang digunakan orang untuk berbagai kondisi.

Ekstrak daun eucalyptus ditampilkan dalam pengobatan topikal untuk mengobati nyeri radang sendi.

Daun tanaman kayu putih mengandung tanin, yang dapat membantu mengurangi pembengkakan dan rasa nyeri yang berhubungan dengan radang sendi.

Beberapa orang menindaklanjuti dengan bantalan panas untuk memaksimalkan efeknya.

Aromaterapi kayu putih dapat menjadi obat alami untuk mengatasi rematik dengan membantu meringankan gejalanya.

Cara menggunakannya adalah dengan mengencerkan minyak esensial ini dengan minyak pembawa sebelum diaplikasikan pada area rematik Anda.

Disarankan menggunakan 15 tetes minyak dengan 2 sendok makan minyak pembawa, seperti miyak kelapa, minyak zaitun, minyak jojoba, atau lainnya.

8. Teh hijau

Mengutip Healthline, kandungan antioksidan teh hijau dapat membantu melawan peradangan yang terjadi pada penderita rematik.

Teh hijau biasanya dikonsumsi sebagai minuman, taburan makanan, atau suplemen.

Sementara, para ilmuwan telah menemukan bukti bahwa radang sendi dapat diredakan dengan mengkonsumsi ekstrak teh hijau.

Namun, belum jelas diketahui apakah konsentrasi bahan aktif dalam secangkir teh hijau dapat membantu meringankan gejala rematik tersebut.

Sebagai minuman, teh hijau tanpa gula adalah pilihan yang lebih sehat dari pada kopi, soda, dan minuman manis lainnya.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan bahwa teh hijau dapat membantu mengurangi peradangan dan untuk mengetahui bentuk dan dosis mana yang paling efektif.

9. Pohon anggur dewa petir

Mengutip Healthline, pohon anggur dewa petir atau dikenal sebagai Lei Gong Teng (Tripterygium wilfordii) adalah tanaman herbal yang telah lama digunakan dalam pengobatan China, Jepang, dan Korea.

Herbal ini bermanfaat untuk mengatasi peradangan dan aktivitas imun yang berlebihan.

Sehingga, Lei Gong Teng cocok menjadi obat alami untuk mengatasi rematik dan penyakit autoimun lainnya.

Anda dapat mengkonsumsinya:

  • Secara oral sebagai suplemen makanan
  • Obat topikal dengan mengoleskannya langsung ke kulit

Namun, obat ini dapat memiliki efek negatif yang sangat serius, seperti:

  • Masalah pencernaan
  • Infeksi pernafasan
  • Rambut rontok
  • Sakit kepala
  • Ruam kulit
  • Perubahan menstruasi
  • Perubahan sperma yang bisa mengurangi kesuburan pada pria
  • Setelah 5 tahun atau lebih penggunaan, mungkin ada pengurangan kepadatan tulang

Banyak obat dapat berinteraksi dengan obat herbal ini, terutama yang biasa digunakan untuk rematik dan penyakit autoimun lainnya.

Ekstrak dari bagian tertentu tanaman ini justru bersifat racun.

Anda harus berhati-hati jika ingin menggunakan tanaman ini sebagai obat alami untuk mengatasi rematik.

10. Kulit pohon willow

Mengutip Healthline, pohon willow atau dikenal sebagai dedalu adalah tanaman obat kuno yang digunakan kulitnya untuk mengatasi rasa nyeri dan peradangan.

Anda dapat menggunakannya sebagai obat alami untuk mengatasi rematik, yang bisa dikonsumsi dalam bentuk teh atau tablet.

Beberapa riset menyebutkan obat herbal ini dapat membantu meringankan nyeri sendi yang berhubungan dengan osteoarthritis dan rematik.

Namun, masih diperlukan lebih banyak penelitian dan mungkin tidak aman untuk sebagian orang.

Terdapat efek samping yang umum terjadi, seperti:

  • Sakit perut
  • Tekanan darah tinggi
  • Reaksi alergi, terutama jika Anda memiliki alergi terhadap aspirin
  • Sakit maag dan pendarahan dalam kasus overdosis

Anda harus bertanya kepada dokter sebelum menggunakan kulit pohon willow, terutama jika Anda pengguna obat pengencer darah atau menderita sakit maag.

Jangan meminum obat herbal ini, jika Anda alergi terhadap aspirin.

https://health.kompas.com/read/2022/09/27/090000268/10-obat-alami-untuk-mengatasi-rematik-yang-perlu-diketahui

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke