Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jamu Indonesia Diperlakukan Subjektif di Malaysia

Kompas.com - 04/03/2008, 12:19 WIB

JAKARTA, SELASA - Produk jamu Indonesia diperlakukan secara subjektif di Malaysia. Pemerintah Malaysia menolak masuknya produk jamu Indonesia dengan alasan yang tidak jelas dan mengada-ada.

Akibatnya, jamu Indonesia tidak bisa masuk ke pasar Malaysia. Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia (GP JAMU) Charles Saerang mengungkapkan hal tersebut dalam Lokakarya Jamu sebagai Brand Indonesia di Jakarta, Selasa (4/3).

Menurut Charles, tanpa dukungan pemerintah, pengusaha jamu Indonesia tidak berdaya menembus pasar yang dipersulit seperti di Malaysia. Pemerintah sebaiknya memberdayakan para diplomat yang ada di setiap kedutaan besar di setiap negara untuk membukakan pasar bagi produk jamu Indonesia.

"Sekarang pengusaha dan pemerintah sudah sepakat untuk memajukan jamu sebaga merk asli Indonesia, tetapi yang penting adalah apa kelanjutan dari kesepakatan itu. Pengusaha bisa saja menembus pasar, tetapi tidak secepat  jika ada dukungan pemerintah," ujar Charles.

Saat ini, tingkat penjualan jamu di Malaysia mencapai Rp 15 triliun per tahun. Bandingkan dengan Indonesia yang hanya mencapai Rp 4 triliun. Itu menunjukkan daya beli masyarakat di Malaysia masih sangat besar saat ini. (Kompas)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com