JAKARTA, SELASA - Produk jamu Indonesia diperlakukan secara subjektif di Malaysia. Pemerintah Malaysia menolak masuknya produk jamu Indonesia dengan alasan yang tidak jelas dan mengada-ada.
Akibatnya, jamu Indonesia tidak bisa masuk ke pasar Malaysia. Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia (GP JAMU) Charles Saerang mengungkapkan hal tersebut dalam Lokakarya Jamu sebagai Brand Indonesia di Jakarta, Selasa (4/3).
Menurut Charles, tanpa dukungan pemerintah, pengusaha jamu Indonesia tidak berdaya menembus pasar yang dipersulit seperti di Malaysia. Pemerintah sebaiknya memberdayakan para diplomat yang ada di setiap kedutaan besar di setiap negara untuk membukakan pasar bagi produk jamu Indonesia.
"Sekarang pengusaha dan pemerintah sudah sepakat untuk memajukan jamu sebaga merk asli Indonesia, tetapi yang penting adalah apa kelanjutan dari kesepakatan itu. Pengusaha bisa saja menembus pasar, tetapi tidak secepat jika ada dukungan pemerintah," ujar Charles.
Saat ini, tingkat penjualan jamu di Malaysia mencapai Rp 15 triliun per tahun. Bandingkan dengan Indonesia yang hanya mencapai Rp 4 triliun. Itu menunjukkan daya beli masyarakat di Malaysia masih sangat besar saat ini. (Kompas)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.