Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susah Beli Susu, Pak SBY...

Kompas.com - 15/03/2008, 14:27 WIB

JAKARTA, SABTU - Ditengah guyuran hujan deras, sejumlah ibu berjalan beriringan dibawah payung yang melindungi tubuh mereka dari terpaan air hujan, Sabtu (15/3). Tugu Proklamasilah tujuannya. Para ibu ternyata hendak menukarkan selembar kupon berwarna merah, kuning, hijau dan biru dengan satu paket makanan pendamping ASI.

Makanan berisi 7 bungkus biskuit ini ternyata dibagi oleh para aktivis 98 ini. Apa yang mendorong ibu-ibu ini rela berbasah-basahan demi satu paket makanan itu? "Saya punya anak umur 1 ama 3 tahun, mbak. Sekarang ini, minum susunya udah saya kurangin, nggak sanggup. Mana beli beras, macem-macem kebutuhan di rumah. Sebulan aja saya habis 120 ribu untuk beli susu anak," kata Isma, warga Menteng, Jakarta Pusat.

Bagi Isma, penghasilan suaminya yang hanya sebagai petugas keamanan di sebuah perusahaan, tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang semakin berat dipenuhi. Keluhan yang sama juga diungkapkan Nani. Ibu 4 anak ini, membuka usaha kecil-kecilan demi menambah pemasukan keuangan keluarganya."Di depan rumah, saya jual minum-minuman kaya teh, jus-jus anak-anak. Lumayanlah buat tambah-tambah. Kalau nggak sulit juga mbak, anak saya yang masih kecil semua. Yang gede baru kelas 4 SD, nomor dua kelas 1, yang ketiga 4 tahun, yang kecil baru 2 tahun," papar Nani.

Kesempatan mendapatkan kupon yang ditukarkan dengan segala kebutuhan pokok tak pernah dilewatkannya. Apalagi kalau itu diperuntukkan bagi anak-anaknya. "Saya syukur ni, kalo kaya beginian pasti dapet. Entah beras, minyak goreng, ini biskuit buat anak. Mungkin karena keliatan banget susahnya yak," kata wanita yang suaminya sopir bajaj ini dengan tertawa.

Dengan beban hidup yang semakin berat, apa yang ingin disampaikan Ibu ini kepada Pemerintah? "Gini aja deh, yang sekarang saya nggak pernah beli itu susu. Mahal banget, nggak sanggup. Jadi saya pengen bilang ni ya, susah beli susu Pak SBY," kata Nani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com