Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nyamuk 'Raksasa' Bisa Menangkal Demam Berdarah

Kompas.com - 19/03/2008, 17:30 WIB

BOGOR, RABU - Predator alami jentik nyamuk penyebar demam berdarah (DBD) mungkin dapat digunakan untuk menekan potensi penyebaran penyakit tersebut. Para peneliti di Institut Pertanian Bogor (IPB) mengatakan jentik nyamuk toksor (Toxorrhynchites amboinensis) merupakan pemangsa jentik nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang menjadi vektor DBD.

Nyamuk toksor memiliki ukuran yang relatif lebih besar dibandingkan nyamuk lainnya. Ukuran jentiknya mencapai sekitar 2 centimeter, bandingkan dengan ukuran jentik nyamuk umumnya yang hanya sekitar 5 milimeter.

"Nyamuk ini tidak berbahaya bagi manusia karena yang dewasanya tidak menghisap darah, melainkan cairan dari tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan," ujar Dr. Upik Kesumawati Hadi, Kepala Bagian Parasitologi dan Entomologi Kesehatan Fakultas Kedokteran Hewan IPB, di sela-sela seminar serangga di Cibinong Science Center, Bogor, Rabu (18/3). Ia menjelaskan satu jentik nyamuk toksor dapat memangsa 12 ekor jentik nyamuk lainnya.

Sayangnya, nyamuk ini senang berkembang biak di tempat tertutup; Berbeda dengan nyamuk Aedes aegypti maupun Aedes albopictus yang menyukai genangan terbuka. Jika Aedes aegypti menyukai genangan di dalam ruangan, Aedes albopictus menyukai genangan air di luar ruangan.

Upik mengatakan jika nyamuk 'raksasa' tersebut akan digunakan sebagai pengendali vektor penyakit, cara yang dilakukan mungkin menebarkan larva ke dalam bak-bak mandi, sumber air diam, atau genangan-genangan kolam di sekitar perumahan. Namun, tidak mudah melakukan hal tersebut terutama penerimaan masyarakat.

"Abate saja masyarakat banyak menolak," ujarnya. Padahal, abate telah terbukti membunuh jentik nyamuk penyebar DBD itu baik secara laboratorium maupun riset lapangan. Penebaran ikan, dari jenis apapun, di kolam-kolam penampungan dan kolam juga menjadi alternatif lainnya. Namun, menurutnya, cara efektif dan murah untuk mencegah wabah demam berdarah memang kesadaran setiap orang untuk membersihkan lingkungan sekitarnya.(WAH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com