Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindarkan Anak dari Junk Food!

Kompas.com - 16/04/2008, 15:09 WIB

MENGONSUMSI makanan redah kadar gizi atau junk food tampaknya sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat terutama di kota-kota besar.  Bahkan tak jarang para orang tua malah mengenalkan makanan tidak sehat ini kepada anak-anaknya sejak dini.

Ketika mengajak jalan-jalan ke mall atau pusat perbelanjaan, banyak orang tua membelikan anak mereka junk food.  Begitu perut lapar, anak-anak langsung diajak menyantap paket menu yang terdiri dari nasi plus ayam goreng, atau burger bersusun tiga ditambah sekantong kentang goreng plus segelas soda.

Padahal dari sisi kesehatan sudah diketahui dengan jelas betapa besar risiko kesehatan yang dihadapi bila mengonsumsi makanan junk food secara rutin.   

Seperi dipaparkan DR. Dr Saptawati Bardasono, MSc, Sekjen Pengurus Pusat Persatuan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI), junk food dapat dikonotasikan sebagai makanan yang kualitas gizinya rendah atau juga makanan sampah.  Makanan ini biasanya dikemas sebagai menu cepat saji dengan menawarkan rasa yang lezat dan membuat ketagihan.   

¨Junk food biasanya mengandung padat kalori, lemak dan bumbu-bumbu  dengan kadar garam tinggi sehingga menimbulkan sensasi rasa yang sangat lezat di lidah. Ini jelas tidak sehat karena lemak, kalori dan zat-zat lain yang dikandungnya melebihi batas yang ditentukan.  Padahal, komposisi makanan sehat itu kan harus seimbang,,¨ terang DR. Saptawati saat ditemui di sebuah hotel Jakarta, Rabu (16/4).

Bila junk food sudah merambah anak anak dan menjadi bagian dari gaya hidup mereka, lanjut Saptawati, maka dikhawatirkan risiko  mengidap berbagai penyakit akan mengintai sejak usia dini.

¨Mereka sudah dari awal akan memiliki risiko mengidap berbagai penyakit seperti obesitas. Belum lagi penyakit degeneratif  yang akan menyerang ketika dewasa seperti jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, atau jenis penyakit berat lainnya.  Oleh sebab itu, anak-anak sebaiknya dihindarkan atau jangan sering-sering mengonsumsinya.  Yang lebih baik tetap makanan dengan kandungan gizi dan nutrisi seimbang,¨ tambahnya.
 
Kalori berlebih
Bila ditelaah, junk food memang layak disebut makanan sampah karena dihitung dari nilai gizi, makanan ini  tidaklah seimbang. Sebungkus kentang goreng porsi normal misalnya dapat mengandung 500 kalori, hamburger sekitar 500 kalori, belum lagi bila ditambah minuman soda total kalori satu hidangan bisa melebihi total 2000 kalori. 

Rata-rata kebutuhan kalori untuk pria dewasa saja rata-rata  hanya 1.900 kalori, sedangkan anak-anak sekitar 1500-1900 . Berarti, makan sekali sajian, belum termasuk minumnya, sudah melewati lebih dari separuh kebutuhan kalori untuk anak-anak.

Junk food juga dapat mengandung kolesterol dan gula yang tinggi. Sementara kandungan nutrisi penting seperti protein, vitamin, dan mineral justru terabaikan.  Yang dikhawatirkan, junk food kemungkinan mengandung zat berbahaya lain seperti bahan pengawet dan zat aditif yang membuat anak ketagihan.  Jadi sebaiknya hindarkan anak Anda dari junk food!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com