Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prijanto: Jangan Takut Tegur Perokok

Kompas.com - 07/06/2008, 20:13 WIB

JAKARTA, SABTU - Ancaman bahaya rokok pada anak-anak cukup mengkhawatirkan. Sebagai perokok pasif, anak-anak cenderung menghirup asap rokok dari perokok sekitarnya. Perokok aktif di kalangan anak-anak juga cukup mengkhawatirkan. Bahkan, saat ini anak usia lima tahun juga sudah mulai merokok.

Keprihatinan tersebut disampaikan Ketua Umum Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT) Nita Yudi saat acara penyerahan penghargaan terhadap tokoh dan public figure yang peduli bahaya rokok di Gedung Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Sabtu (7/6). "Empat juta anak mendapat efek rokok dari keluarga. Anak sekarang sudah mulai rokok dari usia lima tahun. Kondisi ini memprihatinkan," ujar Nita.

Di Jakarta, peraturan daerah dan peraturan gubernur yang mengatur larangan merokok di tempat-tempat umum juga tidak berjalan efektif. Perokok pasif, khususnya anak-anak pada akhirnya mendapat pengaruh buruk. Padahal sebagai generasi penerus bangsa, harusnya mereka dilindungi dari bahaya rokok.

Ditanya mengenai tidak efektifnya pelaksanaan Perda dan Pergub DKI Jakarta tentang larangan merokok tersebut, Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Prijanto mengatakan upaya mencegah dan menghindari bahaya merokok tidak cuma tanggung jawab pemerintah.Semua pihak, misalnya pengelola tempat-tempat keramaian seperti mal, restoran, harus lebih tegas menjalankan fungsinya."Semua komponen masyarakat harus berani tegur orang-orang yang merokok di tempat-tempat seperti mal, restoran," ujar Prijanto yang datang ke acara tersebut mewakili Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. (SMS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com