Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecanduan Pornografi, Apa Tandanya?

Kompas.com - 10/06/2008, 16:31 WIB

BANYAK wanita atau pria tak sadar bila pasangan mereka menyukai pornografi, atau bahkan tak sedikit yang terjerat hubungan serius dengan wabah satu ini. Sikap masa bodoh biasanya akan membuat mereka mempercayai pasangannya tanpa syarat.  Mereka berasumsi bahwa kebiasaan mengakses pornografi dapat dimaklumi dan dipahami sebagai hal yang lumrah.

Menurut Yvonne K. Fulbright, seorang konsultan seks, kolumnis dan pendiri  Sexuality Source Inc, ketidakpedulian Anda bila dikombinasikan dengan makin lamanya antusiasme pasangan Anda terhadap pornografi justru akan menimbulkan masalah. Hal ini akan menyebabkan perasaan erotis yang terpendam dan pada akhirnya akan membuat pasangan Anda terjebak di sisi yang gelap.

Sementara itu, di lain pihak ada pasangan yang justru pernah menggunakan beragam bentuk erotisme untuk meningkatkan kualitas hubungan seks. Dengan kata lain, pornografi juga sering direkomendasikan sebagai salah satu cara membuat hubungan menjadi lebih intim.

Akan tetapi, alih-alih bermanfaat memperbaiki hubungan, pornografi justru menjadi jauh dari fungsinya sebagai stimulan. Kecenderungannya, pornografi justru akan merenggut kehidupan seseorang. Bukannya menjadi stimulan, pornografi justru menjadi obyek dari hasrat atau gairah.Alhasil seseorang  justru harus bersaing dengan pornografi untuk mendapatkan perhatian dari pasangannya.

Nah, sebelum terjebak lebih dalam, ada baiknya Anda memahami dan mengenali tanda-tanda pasangan atau kekasih kecanduan pornografi.  Berikut penjelasan dari Fulbright, ahli yang  juga menulis sejumlah buku terkenal seperti "Touch Me There! A Hands-On Guide to Your Orgasmic Hot Spots."

1. Pasangan Anda tidak bersosialisasi seperti biasanya. Si Dia banyak menghindar dari aktivitas, absen dengan alasan tak jelas,  dan tidak mampu mengatur waktu untuk dirinya sendiri. Ia menjadi kurang antusias dalam bersosialisasi atau meluangkan waktu untuk orang lain termasuk keluarganya sendiri.

2. Pasangan Anda kurang bergairah dalam seks atau tak merespon rangsangan seks.  Anda akan menemukan penurunan dalam hal perasaan secara fisik dan sentuhan non-seksual.  Jika Anda melakukan seks dengannya, itu karena Anda yang berinisiatif.  Pasangan Anda mengalami kesulitan untuk menemukan dorongan atau hasrat seksual (contohnya, mencapai ereksi atau orgasme).

Selain itu, pasangan Anda juga biasanya butuh lebih banyak stimulasi untuk benar-benar terangsang dan kemudian klimaks. Biasanya, Anda dan pasangan kemudian mengalami ketidakpuasan dalam aktivitas seks.

3. Pasangan Anda mengajukan permintaan aneh atau kasar saat ngeseks. Anda akan merasa tertekan untuk melakukan aktiivitas seksual yangs secara fisik dan emosional sungguh tidak nyaman bagi Anda.  Si Dia menerapkan bahasa seksual yang tidak biasa.  Si Dia seperti mengobyektifikasi Anda,  tetapi ia tampak tidak merasa terganggu.

4. Pasangan Anda seperti tidak “hadir”. Kekasih Anda menjadi seperti jauh secara emosional saat melakukan  seks. Anda mulai merasa ditolak  atau terabaikan secara seksual  Di dalam atau diluar kamar tidur, Anda dan pasangan tidak bisa lagi menggambarkan keintiman secara emosional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com