Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nikmati Burger secara Bijak

Kompas.com - 13/11/2008, 08:16 WIB

Di wilayah Asia Pasifik, gejala tersebut di atas juga mulai berkembang, terutama di wilayah perkotaan. Lebih mengejutkan, beberapa kasus obesitas ditemukan sejak usia kanak-kanak. Di Malaysia, Cina, dan Jepang, sekitar 5-17 persen kasus obesitas terjadi pada golongan usia yang relatif muda, yaitu 6-14 tahun.

Obesitas dapat didefinisikan sebagai kelebihan bobot badan sebesar 20 persen di atas standar. Obesitas diduga ikut menjadi penyebab penyakit hipertensi, jantung koroner, diabetes melitus, dan penyakit pernapasan.

Penyebab obesitas ada yang bersifat endogenous, yang berarti adanya gangguan metabolik di dalam tubuh, dan ada pula yang bersifat exogenous, yaitu konsumsi energi yang  berlebihan, salah satunya adalah lemak hewani. Di dalam 0,5 kg lemak tubuh penderita obesitas diperkirakan tersimpan energi sebesar 3.500 kilokalori. Satu kali mengonsumsi burger berarti kita memasok energi sekitar 1.000 kkal, sedangkan kebutuhan energi dalam sehari hanya berkisar 2.000 kkal.

Selain obesitas, konsumsi daging yang berlebih juga dapat menyebabkan penuaan dini (early aging). Menurut beberapa penelitian, pemasakan daging sapi maupun daging ayam dapat menyebabkan terbentuknya senyawa AAH (amina-amina heterosiklis). AAH adalah zat penyebab mutasi genetik yang dapat merangsang munculnya radikal bebas dan secara luas merusak DNA pada sel-sel tubuh manusia.

Berbagai penelitian pada hewan percobaan menunjukkan bahwa AAH mengakibatkan aneka kanker, seperti kanker usus besar, payudara, pankreas, hati, dan kandung kemih. Berdasarkan penelitian di University of North California, konsumsi hot dog maupun hamburger sebanyak sekali atau lebih dalam seminggu dapat meningkatkan risiko kanker otak dua kali lipat dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsinya.

Selain itu, kadar garam natrium yang sangat tinggi pada burger juga berpotensi menyebabkan penyakit hipertensi. Kandungan natrium (Na) pada burger berkisar antara 1.250-2.250 mg per 100 gram bahan, padahal kebutuhan natrium per hari rata-rata hanya 2.300 mg. Tingginya kadar natrium pada burger berasal dari pemakaian garam dapur (NaCl) dan penyedap masakan (monosodium glutamat). @

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau