Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih 100 Tewas dalam Kebakaran Terdahsyat di Australia

Kompas.com - 09/02/2009, 02:44 WIB

MELBOURNE, SENIN - Kebakaran terburuk yang melanda Australia telah menelan lebih dari 100 korban jiwa. Amukan kobaran api yang berada di luar kendali di negara bagian Victoria diperkirakan terus meminta korban jiwa

Sejumlah petugas pemadam kebakaran menggambarkan amukan api dari kebakaran semak belukar itu sebagai 'holocaust'. "Bersiaplah menghadapi kabar lebih buruk. Saya khawatir dalam beberapa hari ke depan, kabar yang mengemuka dari bencana kebakaran ini akan lebih buruk, dan saya yakin, Australia perlu mempersiapkan diri untuk menghadapinya," kata Perdana Menteri Australia Kevin Rudd.

Tim spesialis identifikasi jenazah yang ditugaskan untuk mengindetifikasi jenazah dalam tragedi bom Bali 2002 telah dikerahkan ke Victoria untuk mengindentifikasi jenazah yang hangus terbakar dan sulit dikenali. "Kami masih memperkirakan jumlah korban meninggal dunia akan bertambah," kata komisioner polisi Victoria, Christine Nixon.

Pernyataan itu disampaikan saat jenazah ke-36 ditemukan di kota Kinglake, barat laut Melbourne. Jumlah rumah yang hangus dilalap api di kota yang terkena dampak terburuk kebakaran itu mencapai 700.

Di sebuah wilayah Kinglake, 6 orang yang berusaha lari dari kejaran amukan api tewas di dalam 1 mobil. Beberapa mobil yang terbakar juga berjejer di sisi jalan wilayah tersebut dan polisi khawatir terdapat korban tewas lain di dalamnya.

Personil angkatan darat Australia telah dikerahkan untuk membantu para petugas pemadam kebakaran yang keletihan dalam menaklukkan kobaran api yang terus berkobar meskipun terdapat penurunan temperatur. Pemerintah Australia telah menyediakan bantuan darurat senilai 5 juta poundsterling guna menyediakan kebutuhan pokok bagi warga yang kehilangan harta benda akibat bencana kebakaran ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com