Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melewatkan Sarapan Picu Kenaikan Berat Badan

Kompas.com - 27/03/2009, 15:57 WIB

Kita tahu bahwa sarapan tak boleh ditinggalkan dalam satu hari. Sarapan justru merupakan sesi makan yang terpenting. Sarapan diperlukan tubuh untuk mengganti energi yang hilang selama kita tertidur. Selain untuk membantu kita beraktivitas lebih semangat keesokan harinya, sarapan ternyata juga bisa membantu membuat berat badan seseorang lebih stabil.

Menurut Shawn Talbott, PhD, penulis The Cortisol Connection, kekurangan vitamin B, vitamin C, kalsium, dan magnesium B, bisa meningkatkan kadar stres pada seseorang. Kekurangan zat-zat tersebut bisa meningkatkan kadar kortisol dan keinginan untuk makan yang kuat. Sementara keinginan makan atau mengemil karena stres, bisa memicu kenaikan berat badan.

Bahkan jika seseorang memiliki jadwal latihan yang rutin, namun tingkat stres tinggi dan kronis bisa membuat Anda susah menurunkan berat badan, bahkan bisa menambah berat badan, terang Pamela Peeke, MD, MPH, penulis buku Body for Life for Women. Ketika Anda sedang berada dalam keadaan stres, otak akan bertindak seakan-akan Anda sedang dalam kondisi berbahaya. Kemudian otak akan menginstruksikan sel-selnya untuk mengeluarkan hormon-hormon yang mengeluarkan adrenalin untuk membuat Anda mampu lari atau menghadapinya. Di saat bersamaan, badan juga akan mengeluarkan kortisol yang memberi tahu tubuh untuk mengisi energi yang hilang saat adrenalin keluar meski Anda tidak dalam keadaan lapar. Ketika ini terjadi, Anda akan sangat lapar. Tubuh akan terus mengeluarkan kortisol selama stres berlanjut.

Untuk menghindari hal ini, Talbott menyarankan agar tidak melewatkan waktu sarapan pagi sebelum beraktivitas. Adapun saran untuk menu sarapan adalah yang mengandung nutrisi tinggi. Misalnya, jus jeruk, anggur, atau segenggam stroberi untuk memberikan suplai vitamin C, sekitar 6-8 ons yogurt rendah lemak (mengandung kalsium dan magnesium), dan roti gandum whole grain dengan sedikit selai kacang. Gandum jenis whole grain penuh dengan vitamin B, sementara selai kacang mengandung banyak asam lemak yang bisa menurunkan produksi hormon stres.

C6-09

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com