Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Penularan HIV/AIDS, Yuk Sunat...

Kompas.com - 31/03/2009, 15:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sunat ternyata juga mengurangi risiko terinfeksi virus HIV dua sampai delapan kali lipat.

Infeksi virus HIV dikatakan bisa muncul selama berhubungan seks dan penularan virus HIV pada pria biasanya melalui penis.

Demikian dikatakan Direktur Pelayanan Kesehatan Yayasan Kusuma Buana, Adi Sasongko dalam temu media di Rumah Makan Empu Sendok, di Jakarta, Selasa (31/3).

Sejauh ini berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana sunat pada pria dapat mengurangi risiko terinfeksi HIV.

Menurut Carlos R Estrada dan rekan-rekannya dari Pusat Kesehatan St Lukes Rush Presbyterian di Chicago, Illinois, sekitar 80 persen infeksi HIV biasanya muncul selama berhubungan intim.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Sekretariat Badan Dunia untuk Penanggulangan AIDS (UNAIDS) mempertemukan para ahli internasional dalam sebuah konsultasi untuk menentukan apakah sunat pada pria sebaiknya dianjurkan bagi upaya pencegahan infeksi HIV.

Setelah dilakukan riset, hasilnya sunat pada pria mampu mengurangi risiko infeksi HIV melalui hubungan heteroseksual pada pria 60 persen. Lalu, apa hubungannya sunat dengan pengurangan risiko penularan HIV/AIDS?

Kepala penis, jelas Adi, merupakan faktor penting dalam penularan virus HIV/AIDS. Kulit luar ujung atau kepala penis memegang peranan penting dalam jalan masuknya virus HIV.

Pada kulit paling luar dari ujung atau kepala penis terdapat sel-sel yang sangat peka terhadap virus HIV. Bagian yang dipotong dalam proses sunat ini dilapisi kulit yang amat tipis. Bagian ini mudah luka saat berhubungan seksual daripada kulit di belakangnya.

Maka dari itu, virus dapat menyebar dari luka sekecil apa pun. Penis yang tidak disunat lebih mudah menyebarkan virus HIV terhadap pasangannya karena bagian kulit di ujung penis atau kulup yang lembap dan basah itu menjadi tempat yang cocok bagi virus HIV untuk hidup.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com