KOMPAS.com - Pernahkah Anda merasa sakit kepala hebat, bibir pecah-pecah, kram pada otot gerak, pusing, atau sedikit gelap saat bangkit dari duduk? Gejala-gejala yang dirasakan ini dapat saja merupakan indikasi tubuh kekurangan cairan.
Sayangnya, ketika menjalani puasa, Anda tak bisa sewaktu-waktu minum untuk mengembalikan keseimbangan cairan tubuh. Akibatnya, tubuh terancam mengalami dehidrasi. Ketika tubuh dehidrasi, tak hanya cairan yang berkurang, tetapi ion tubuh juga.
Padahal, ion dibutuhkan untuk menormalkan fungsi sel dan organ. Misalnya, ion berupa ion Na+ (natrium) memiliki peran besar dalam penyampaian perintah otak ke syaraf dan otot. Sedangkan potasium atau ion K+ berperan menormalkan fungsi sel dan mengatur denyut jantung dan fungsi otot.
Namun, jangan khawatir, masih ada cara menyiasati tubuh agar tak kehilangan banyak cairan.
Atur Kembali Jadwal Minum
Berdasarkan rekomendasi ilmiah, seorang pria membutuhkan intake cairan sekurangnya 3 liter per hari, sedang wanita butuh 2,2 liter per hari. Angka ideal ini sebaiknya terpenuhi meski tak dilakukan sesuai panggilan alaminya.
Pindahkan jadwal konsumsi minum sesuai saat tertentu. Misal, minum difokuskan saat sahur dan berbuka.
Selain itu, disarankan mengkonsumsi minuman mengandung ion. Minuman ini memiliki komposisi mirip cairan tubuh, sehingga terserap lebih cepat. Akibatnya, tubuh lekas terasa segar.
Bagi orang yang tak terlalu suka minum, tanamkan dalam pikiran, "minum adalah kebutuhan tubuh untuk memertahankan keseimbangan kandungan air dalam tubuh." Jika tubuh kekurangan cairan, maka akan banyak fungsi yang terganggu sehingga memengaruhi stamina tubuh dan kebugaran.
Gunakan Pakaian yang Tepat