Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Flu A-H1N1, Korban Tewas karena Infeksi Bakteri

Kompas.com - 01/10/2009, 15:24 WIB

KOMPAS.com - Infeksi bakteri banyak ditemukan pada korban tewas akibat virus A-H1N1 di Amerika Serikat, diduga hal tersebut yang menyebabkan korban tewas.

Para peneliti dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menganalisa contoh jaringan paru dari 77 korban tewas akibat H1N1 antara bulan Mei hingga Agustus tahun ini. Peneliti menemukan terjadinya infeksi tambahan pada 22 korban (sekitar 29 persen), termasuk 10 yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae atau pnemokokus.

Tujuh korban mengalami infeksi Staphylococcus aureus, enam terinfeksi Streptococcus pyogenes, dan dua terinfeksi Streptoccoccus mitis dan satu orang terinfeksi Haemophilus influenzae. Infeksi ganda bakter patogen adalah faktor utama pada empat kasus kematian.

Dari seluruh korban tewas, mereka dirawat selama 1-25 hari dengan rata-rata selama enam hari. Pada 41 korban, infeksi virus H1N1 baru dikonfirmasi sebelum kematian, sedangkan 36 lainnya setelah kematian.

Hasil riset ini sekaligus menyoroti pentingnya vaksin untuk mencegah infeksi pnemokokus. "Bagi mereka yang beresiko tinggi terkena komplikasi influenza diharapkan untuk menanyakan pada petugas kesehatan untuk mendapatkan vaksin pnemokukus saat divaksin influenza," kata Dr.Matthew Moore, ahli epidemiologi dari CDC.

Pnemokokus merupakan sekelompok penyakit yang disebabkan bakteri Streptococcus pneumoniae (pneumokukus). Bakteri ini bisa menginfeksi anak-anak maupun dewasa. Bayi baru lahir hingga usia dua tahun sangat rentan terserang pneumokokus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com