Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Capello: Serie-A Dikuasai Suporter

Kompas.com - 27/10/2009, 07:12 WIB

FLORENCE, KOMPAS.com — Pelatih tim nasional Inggris Fabio Capello menilai sepak bola Italia dikuasai suporter. Pasalnya, selama bertahun-tahun, aksi brutal suporter di Italia tetap berlangsung tanpa ada usaha pencegahan signifikan dari Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) dan Komite Olimpiade Italia (CONI).

Sebelum melatih timnas Inggris, Capello tercatat pernah menangani sejumlah klub Serie-A dan Real Madrid. Berdasarkan pengalamannya, ia melatih sejumlah klub Serie-A, Real Madrid, dan kini timnas Inggris. Sebagai pelatih, ia sering menyaksikan pertandingan di stadion dan, menurutnya, suasana stadion dan penerapan sanksi di Inggris dan Spanyol lebih tegas ketimbang di Italia.

"Ultras (pendukung garis keras di Italia) melakukan apa yang mereka inginkan. Di stadion, mereka bisa menghina segalanya dan semua orang. (Di Spanyol) ada sikap lebih menghormati dan keluarga-keluarga pergi ke stadion dengan anak-anak mereka. Ini dunia yang berbeda. Saya ingat (di Spanyol), seorang pendukung melempar saya dengan bola kertas dan dibawa keluar (oleh petugas)," papar Capello.

"Di Inggris, stadion-stadion penuh. Ada gairah untuk ke stadion. Tak pernah ada yang terjadi dan petugas melakukan kerja yang sempurna. Saya sedih dengan apa yang terjadi di Italia. Apa yang terjadi adalah penerapan sanksi. Keputusan harus diambil oleh pihak berwenang (FIGC) dan klub sehingga orang kembali ke stadion dan merasa lebih nyaman," tambahnya.

Sementara itu, Presiden CONI Giancarlo Abete merasa tersinggung mendengar komentar Capello. Ia juga menyatakan tak suka kepada mereka yang sukses di luar negeri dan melupakan negaranya sendiri.

"Ultras berkuasa? Tentu tidak. Capello telah melatih di Italia. Saya adalah temannya dan tidak suka ketika mereka pergi ke luar negeri dan mulai menghakimi negara mereka sendiri," ungkapnya.

"Setiap saat gambaran (jelek) tentang pendukung (Italia) itu bisa membingungkan karena perilaku sekelompok kecil (meniadakan) perilaku (baik) dari kelompok yang lebih besar. Hasilnya telah membuktikan episode di mana kekerasan berkurang," tandasnya. (SCN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com