Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Hamil, Santriwati Sempat Diajak Nikah

Kompas.com - 15/01/2010, 10:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Khadijah, ibu kandung KHF (15) gadis yang mengaku dihamili Pimpinan Pondok Pesantren Modern DN, di Cikupa, mengaku sempat didatangi oleh istri dan anak dari pimpinan ponpes itu. Tak hanya sekali, mereka datang dua kali, pada tanggal 1 dan 3 Januari silam. Kedatangan mereka, kata Khadijah, adalah untuk menawarkan sejumlah alternatif jalan damai, mulai dari uang ganti rugi, hingga mengawinkan KHF.

Namun Khadijah menolak bila pimpinan ponpes itu ingin menikahi anaknya sebagai bentuk tanggungjawab. "Saat itu kami menolaknya. Dan sampai saat ini tetap menolak. Kita tetap membawa kasus ini ke jalur hukum. Biar hukum yang membuktikan dan memberi ganjaran pelaku," ujarnya kepada Warta Kota, Kamis kemarin.

Menurut Khadijah, tidak mungkin pihaknya menerima tawaran pelaku yang ingin menikahi anaknya. Sebab, saat ini KHF sangat trauma dan ketakutan terhadap pelaku. "Anak saya sangat takut bila ketemu pelaku, jadi tak mungkin kami menikahkannya pada pelaku," katanya.

Khadijah menuturkan, dengan membawa hal ini ke jalur hukum ia berharap tidak ada lagi korban berikutnya, karena diduga kuat pelaku juga pernah melakukan pelecehan seksual terhadap sejumlah santriwati lain selain anaknya. "Biar dia dapat pelajaran dan tidak melakukannya lagi pada yang lain," katanya.

Khadijah mengatakan, ia berharap pihak kepolisian segera menangkap KHH, sang pelaku, secepatnya. "Sebab bukti-buktinya cukup kuat," katanya.

Sebelumnya, pengaduan tersebut dibantah oleh pihak tertuduh. Pasalnya, si pimpinan ponpes ini mengidap penyakit diabetes yang menyebabkannya tak bisa ereksi. Tapi, benarkan diabetes selalu menyebabkan ganguan ereksi? (Warta Kota/bum/nir)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com