Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Korban Babeh 11 Anak

Kompas.com - 21/01/2010, 04:17 WIB

MAGELANG, KOMPAS - Jumlah anak yang dibunuh tersangka Baekuni alias Babeh (48) yang terungkap bertambah, totalnya menjadi 11 anak. Dua korban baru yang terungkap kemarin adalah Ardi (11), yang dibunuh di Dusun Mranggen, Desa dan Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, dan Irwan Imran (12), yang dibunuh di Bayan, Kutoarjo, Purworejo, Jawa Tengah.

Hal ini diungkapkan Ajun Komisaris Danang G Kartika, penyidik Satuan Kejahatan dengan Kekerasan (Jatanras) Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya, kepada wartawan di Dusun Mranggen, Rabu (20/1).

Danang memaparkan, setelah tewas, tubuh Irwan dipotong dua. Kepalanya dibawa ke Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur. ”Tersangka membawa korban dari Terminal Pulogadung dan diajak ke Purworejo. Sampai di Purworejo diduga dibunuh,” tutur Danang. Peristiwa itu terjadi pada tahun 1995.

Korban berikutnya, Ardi, dibunuh tahun 2004. Korban dibawa dari Stasiun Kereta Api Jatinegara. Dia pun dibawa ke Magelang dan dibunuh di sana.

”Polisi masih harus memastikan orangtua kedua korban, mendengar keterangan orangtua para korban, dan tes DNA, selain barang bukti lain yang bisa mendukung,” ujar Kepala Satuan Jatanras Polda Metro Ajun Komisaris Besar Nico Afinta yang dihubungi terpisah, Rabu malam.

Untuk memastikan pengakuan Babeh, delapan anggota Polda Metro kemarin menggali lokasi yang diperkirakan menjadi kuburan. Namun, setelah menggali sedalam satu meter dan belum ditemukan apa-apa, penggalian dihentikan karena hujan deras.

Budiyanto (36), keponakan Babeh, mengatakan, Babeh merupakan warga asli Dusun Bugelan, Desa Mangunrejo, Kecamatan Kajoran, yang hijrah ke Jakarta tahun 1978. Selama bekerja sebagai pedagang asongan di Ibu Kota, sebulan sekali Babeh selalu menyempatkan pulang ke rumah orangtuanya yang kini ditinggali Budiyanto. Setiap pulang dia selalu membawa dua hingga tiga anak usia SD hingga SMP.

Dua korban

Sehari sebelumnya terungkap dua korban lainnya, yaitu Teguh (10) dan Angga (8). Polisi sudah memastikan kasus Teguh, tetapi kasus Angga belum. ”Kepala dan beberapa potongan tubuh Teguh belum kami temukan, sedangkan anus korban rusak,” ujar Nico, Selasa. Potongan jenazah Teguh yang dibunuh tahun 1998 itu dimasukkan karung dan dibuang di tepi kali di Kuningan, Jabar.

Di kantor Komnas Perlindungan Anak, Tini (35), ibu mendiang Angga, menjelaskan, anaknya hilang setelah diajak mengamen di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, 2002. Tini datang bersama Epa (35), ibu Arif Abdulrahman alias Arif (7) yang dimutilasi Babeh tahun 2007.

Tini menjelaskan, Angga berusia 8 tahun ketika tidak kembali ke rumah setelah diajak teman sebayanya mengamen di Terminal Pulogadung. Keesokan harinya, Tini melaporkan kasus ini kepada polisi. Korban tewas lainnya yang sudah terungkap adalah Adi dan Rio yang bersama Arif dan Ardiansyah dimutilasi serta Aris, Riki, dan Yusuf. (EGI/WIN)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com