Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Babeh Memilih Dekat Air untuk Lakukan Aksi Bejatnya

Kompas.com - 21/01/2010, 11:51 WIB

MAGELANG, KOMPAS.com - Tersangka kasus pembunuhan berantai anak jalanan Baekuni alias Babeh (48), selalu melakukan aksinya di dekat sungai. Tujuannya, untuk membersihkan noda darah dan mandi setelah membunuh.

Demikian disampaikan Kasat Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Nico Afinta di sela-sela rekonstruksi dugaan pembunuhan terhadap Ardi (12) di Dusun Mranggen, Desa/Kecamatan Kajoran, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (21/1/2010). Rekonstruksi berlangsung dari pukul 10.30-11.30 WIB.

Nico yang didampingi salah satu penyidik Ajun Komisaris Danang Kartika menjelaskan, setelah membunuh dan menyodomi korbannya, Babeh membawa jenazah korban ke tepi sungai dan memutilasi di tepian sungai. Dia kemudian mencuci seluruh noda darah lalu mandi.

Dalam kasus Ardi, setelah memotong korban dalam tiga bagian, potongan tubuh dikubur sekitar lima meter dari sungai. Jenazah dikubur di tempat di mana Babeh membunuh dan menyodomi Ardi.

Menurut Nico, tersangka mengubur korbannya di kawasan sawah milik orangtuanya di Mranggen. Tampak di sekeliling tanah kosong tersebut hamparan sawah terasiring.

"Anehnya dalam kasus ini sebulan setelah terjadi pembunuhan, Babeh kembali ke Mranggen dan menanam pohon mahoni untuk menandai makam korbannya," tutur Nico.

Di Mranggen inilah Babeh menikah pertama kalinya. "Istri keduanya orang Kuningan, Jawa Barat," ujar Nico.

Selama rekonstruksi berlangsung, ratusan warga desa berduyun-duyun menyaksikan. Hal serupa terjadi saat dilakukan rekonstruksi terhadap pembunuh berantai yang terkenal dengan sebutan "Si Jagal dari Jombang", Ryan di Jombang, Jawa Timur, dua tahun lalu.

Menurut rencana, dari Mranggen tim gabungan penyidik akan menuju makam korban lain di Desa Bayan, Kecamatan Kutoharjo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com