Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terapi Perilaku Anak Autis

Kompas.com - 08/04/2010, 15:02 WIB

Tujuan metode ini adalah mengubah perilaku. Perilaku yang ditargetkan untuk berubah selalu dipilih dan dipertimbangkan untuk meningkatkan kualitas hidup seseorang. Norma atau perilaku ini disesuaikan dengan norma yang ada dan berlaku di masyarakat.

Teknik pelaksanaan ABA menggunakan pendekatan yang bersifat individual. Satu anak ditangani satu terapis, bahkan jika diperlukan didampingi juga oleh tenaga prompting yang membantu anak untuk mengarahkan perilaku yang diinstruksikan terapis. Dalam pengajarannya, ABA mengambil prinsip operant conditioning dan respondent conditioning. Perilaku yang diinginkan dan yang tidak diinginkan bisa dikontrol atau dibentuk dengan sistem hadiah dan hukuman.

Jika perilaku yang diinginkan muncul, anak akan diberi hadiah. Apabila yang muncul adalah perilaku yang tidak diinginkan, anak akan mendapatkan hukuman. Pemberian hadiah dan hukuman ini akan berpengaruh pada frekuensi munculnya perilaku yang diinginkan atau tidak diinginkan.

Adapun program yang diberikan adalah kepatuhan (kontak mata dan dapat duduk saat belajar), bahasa reseptif, bahasa ekspresif, preakademik, dan bantu diri. Program ini disesuaikan dengan keadaan anak. Untuk itu, anak yang akan mengikuti terapi harus diobservasi terlebih dahulu dan dari hasil observasi itu akan ditentukan program untuk anak tersebut.

Dalam ABA disarankan waktu terapi adalah 40 jam per minggu. Keberhasilan terapi ini dipengaruhi beberapa faktor, yaitu berat atau ringannya derajat autisme, usia anak saat pertama kali ditangani, intensitas terapi, metode terapi, IQ anak, kemampuan berbahasa, masalah perilaku, dan peran serta orangtua dan lingkungan.

Peran orangtua

Peran serta orangtua dan masyarakat sangat berpengaruh untuk mendapatkan hasil maksimal. Jadi, harus ada kerja sama yang harmonis antara terapis dan orangtua. Jika anak hanya diberi program atau materi terapi di tempat terapi, sedangkan di rumah tidak diterapkan, upaya itu dipastikan tidak akan berhasil.

Di Bandung sudah banyak lembaga yang menyediakan terapi perilaku untuk anak autis atau anak berkebutuhan khusus lain, misalnya down syndrome, mental retardation, atau cerebral palsy. Beberapa lembaga itu adalah Yayasan Our Dream di Cemara, Sekolah Khusus Total System di Nataendah (Margahayu), Klinik Tanaya di Sulanjana, dan Prananda di Kiaracondong. Beberapa rumah sakit juga sudah menyediakan terapi perilaku.

TATI NURHAYATI Pendamping Anak Berkebutuhan Khusus; Anggota Terapis Perilaku di Bandung

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com