Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meredam Cemas di Alam Meditasi

Kompas.com - 25/04/2010, 04:58 WIB

Jauh sebelum festival diadakan, Ubud sudah menjadi tempat tujuan wisata spiritual. Menurut Kadek Suambara yang menggiatkan program sehat tanpa obat melalui yoga dan meditasi di Bali, pusat-pusat yoga di Ubud mulai bermunculan sekitar tahun 1995.

Ketika itu ada permintaan dari hotel-hotel di Ubud yang mencari guru yoga untuk tamu-tamunya. Selain membuka peluang menjadi guru yoga di hotel, permintaan itu juga direspons oleh mereka yang jeli melihat peluang dengan mendirikan pusat-pusat yoga dan meditasi di kawasan Ubud.

Paket yang disediakan bermacam-macam. Untuk kelas pelancong atau backpakers, kelas yoga dengan menginap di penginapan sederhana dikenai biaya Rp 250.000-Rp 400.000 per hari sudah termasuk makan pagi. Sebelum sarapan, para tamu berlatih di halaman penginapan yang direkayasa sedemikian rupa sehingga nyaman untuk bermeditasi.

Hotel Royal Pita Maha bahkan menyulap lembah menjadi tempat yoga dengan vila-vila pribadi untuk beristirahat tamu. Di lembah milik hotel tadi ada 10 vila yang masing-masing memiliki kolam renang sendiri. Gemercik aliran Sungai Ayung dengan tebing-tebing tinggi di atasnya menemani keheningan tamu yang beryoga dan meditasi pada pukul 06.00.

Selesai meditasi, mereka dijamu dengan sarapan pagi, makan siang, dan malam dengan bahan serba organik, lalu mandi sauna, Jacuzzi, spa, dan pijat. Ada juga kelas memasak dan masih banyak fasilitas lainnya. Untuk mendapatkan ketenangan itu, tamu membayar sekitar Rp 17.300.000 dengan menginap selama empat hari dan tiga malam.

”Kami tidak mengomersilkan spiritual. Tamu yang datang membayar untuk fasilitas yang diberikan. Di zaman sekarang mana ada orang yang mau bermeditasi atau latihan yoga di tempat-tempat terpencil seperti di gua atau hutan,” kata Pande Sutawan, Direktur Sales dan Marketing Royal Pita Maha.

Orang mulai keranjingan dengan dunia spiritual ketika mereka mulai menyadari bahwa materialisme tidak bisa memecahkan segalanya. Selain itu, penyakit sosial juga muncul dalam wajah yang semakin mengerikan, seperti tingkat kekerasan maupun angka bunuh diri yang terus meningkat. Semua itu mengundang kecemasan.

”Kalau kemudian meditasi dan yoga dikemas menjadi gaya hidup dengan kemasan mewah itu sah-sah saja karena latihan spiritual ini ’diramaikan’ oleh orang-orang Barat yang sudah kaya sejak abad ke-17,” kata Gede Prama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com