Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat Stres untuk Kinerja Anda

Kompas.com - 11/05/2010, 16:15 WIB

KOMPAS.com - Terlalu banyak stres memang bisa memberikan pengaruh kesehatan yang negatif, seperti penambahan berat badan, atau depresi. Namun, kita terlalu sering berfokus pada cara mengatasi stres dalam pekerjaan, hubungan dengan pasangan, atau dalam keluarga, sehingga akhirnya stres itu rasanya normal saja. Selama kita hidup, kita harus menghadapi stres tersebut.

Namun, bila Anda memandang stres dengan cara berbeda, hal itu sebenarnya akan membuat kita lebih sehat, lebih bahagia, dan mendorong kita untuk menjadi lebih baik. Ingin tahu sebabnya? Coba kita simak penjelasan dari beberapa pakar berikut ini.

1. Lebih kreatif. Anda pernah mendengar orang-orang yang merasa bisa bekerja lebih baik ketika berada di bawah tekanan? Umumnya mereka adalah orang-orang yang bekerja di bidang kreatif. Menurut Larina Kase, PhD, psikolog di Pennsylvania, dan penulis buku The Confident Leader: How the Most Successful People Go from Effective to Exceptional, hal ini bukan sekadar sugesti.

“Jika pikiran kita benar-benar tenang dan rileks, tidak ada alasan untuk memandang hal-hal secara berbeda. Kita cenderung merasa ada peningkatan stres ketika kita melalui jalan yang baru, karena perubahan sering dikaitkan dengan tekanan yang baru. Output Anda secara kreatif terasa menakutkan karena berbeda untuk Anda, dan Anda tidak tahu bagaimana respons orang lain," katanya.

2. Baik untuk sistem kekebalan. Penelitian menunjukkan bahwa stres akan menguntungkan sistem kekebalan, karena menimbulkan mekanisme perlawanan kita.

“Stres yang datangnya tiba-tiba bisa membantu sistem kekebalan," ujar Mark Goulston, MD, psikiater klinis dan penulis buku Get Out of Your Own Way: Overcoming Self-Defeating Behavior

Ketika kortisol (hormon stres) dilepaskan, hal itu meningkatkan kekebalan dalam tubuh. Namun meskipun stres membuat tubuh kuat, bersemangat, dan bahkan menyehatkan, terlalu banyak stres juga bisa membuat kortisol berlebihan. Kelebihan hormon stres bisa menyebabkan obesitas pada perut. "Obesitas di bagian tengah ini sering dihubungkan dengan pengembangan penyakit kardiovaskular, diabetes melitus tipe 2, dan penyakit otak," kata Goulston.

3. Bikin tubuh prima. Angkat beban, lari, atau bersepeda statis selama 45 menit adalah bentuk stres pada tubuh. Namun, jenis stres yang baik, demikian pendapat Jessica Matthews, MS, personal trainer yang juga koordinator pendidikan untuk American Council on Exercise (ACE).

“Stres yang dihasilkan dari olahraga tingkat sedang cukup sehat, dan memberikan beberapa efek positif," katanya. “Dari perspektif fisiologis, tuntutan yang dibebankan pada tubuh selama latihan membantunya menjadi lebih efisien dalam menyelesaikan aktivitas harian."

Latihan teratur juga mampu mengurangi tingkat hormon stres dalam tubuh, dan secara bersamaan meningkatkan tingkat endorfin, sehingga menciptakan sensasi yang nyaman. Penelitian juga membuktikan bahwa latihan itu sendiri bisa membuat kita tahan terhadap stres.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com