Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Tentang Keras Dana Aspirasi

Kompas.com - 20/06/2010, 10:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan tegas menentang usulan dana aspirasi yang kini tengah bergulir di Parlemen.

"Terang kami menolak karena yang namanya aspirasi itu kan dari bawah. Tetapi ini kok diajukan oleh anggota dewan yang seharusnya mempertanyakan dulu kepada konstituennya kalau sekiranya aspirasi itu memang akan dikeluarkan," ujar Megawati kepada para wartawan di sela-sela acara gerak jalan memperingati hari lahir Pancasila di Plaza Barat Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (20/5/2010).

Mega juga mengutarakan pendapat terhadap besaran dana aspirasi yang dipelopori Partai Golkar tersebut. "Saya lihat jumlahnya sudah cukup besar ya? sehingga menurut saya banyak hal yang sebenarnya bisa dipergunakan dengan dana aspirasi," katanya.

Baginya, dana aspirasi hanya sebutan belaka. Namun, dia ragu apakah uang tersebut dapat digunakan secara benar sehingga mendatangkan manfaat. "Hanya sebutannya dana aspirasi, tetapi untuk apa kegunaannya? Apakah benar akan tercurahkan ke daerah?" tanyanya.

Saat ini dana aspirasi telah masuk dalam catatan Badan Anggaran DPR. Namun, dana tersebut berubah nama menjadi program percepatan dan pemerataan pembangunan daerah melalui kebijakan kewilayahan yang berbasis pada daerah pemilihan. Meskipun demikian, anggota Banggar dari Fraksi PKS, Jazuli Juwaeni, mengatakan, dana aspirasi atau apa pun namanya tidak pernah dibahas bersama Banggar dan pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com