Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rendah Minat Warga Cianjur Mendonor

Kompas.com - 10/07/2010, 22:01 WIB

CIANJUR, KOMPAS.com - Rendah minat warga Cianjur mendonorkan darahnya ke unit transfusi darah Palang Merah Indonesia setempat, yang terbukti setiap bulan di daerah ini selalu kekurangan persediaan darah.

Dari kebutuhan darah 600 labu perbulannya, pihak unit transfusi darah Palang Merah Indonesia (UTD PMI) hanya sanggup menyediakan 400 labu. Sementara kekurangannya, terpaksa di drop dari UTD PMI Jakarta dan UTD PMI Bandung, kata Kepala Teknisi Darah UTD PMI Cianjur, Azwar B. Chaniago di Cianjur, Sabtu (10/7/2010).

Dikatakan, tingkat kesadaran donor darah di Cianjur, masih di bawah standar World Health Organization (WHO). Jika dua persen dari jumlah penduduk di suatu daerah mendonorkan darahnya, maka kebutuhan darah di daerah tersebut dapat terpenuhi.

"Namun, di sini masih di bawah satu persen, karenanya kami selalu kekurangan darah tiap bulannya minimal 200 labu," ujarnya.

Dia mengatakan, donor darah tidak hanya bermanfaat bagi orang lain, namun memberikan dampak kesehatan bagi pendonornya.

Sehingga dia mengimbau, setiap orang perlu mendonorkan darahnya, untuk menjaga stabilitas darah yang bagus didalam tubuh.

"Orang yang sering mendonorkan darah cenderung hidup lebih sehat dibandingkan orang yang sama sekali belum pernah mendonorkan darahnya," kata Chaniago.

Untuk menjaga agar stok darah tahan lama dan higienis, suplai darah yang diperoleh akan langsung disimpan di bank darah setelah sebelumnya melalui proses pemeriksaan laboratorium.

Jika hasilnya ditemukan ada darah yang rusak atau cacat, seperti mengandung penyakit atau terkontaminasi bakteri, terangnya, akan langsung dimusnahkan guna menghindari penyalahgunaan dan penularan.

Dia menjelaskan, mayoritas darah yang tidak steril mengandung penyakit Hepatitis B. Sedangkan tahun 2009, pihaknya menemukan tiga labu darah yang positif terjangkit virus HIV/AIDS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com