Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Enggan Tanam Tembakau

Kompas.com - 13/07/2010, 09:28 WIB

JEMBER, KOMPAS.com - Sebagian petani di Kabupaten Jember, Jawa Timur, enggan menanam tembakau karena anomali cuaca berupa curah hujan yang masih turun pada musim kemarau di kabupaten setempat.      Sekretaris Komisi Urusan Tembakau Jember (KUTJ) Abdus Setyawan, Selasa, mengatakan, banyak petani tembakau yang menanam jagung dan kacang-kacangan akibat perubahan musim yang tidak menentu.      "Para petani tembakau biasanya menanam tembakau pada bulan Juni karena sudah memasuki musim kemarau, namun saat ini terjadi anomali cuaca yang menyebabkan petani enggan menanam tembakau," kata Abdus.      Menurut dia, hampir 50 persen petani tembakau beralih menanam jagung dan kacang-kacangan, bahkan ada petani yang membiarkan sawahnya sambil menunggu musim kemarau tiba.      "Banyak petani tembakau yang mengeluh akibat anomali cuaca yang terjadi pada tahun ini, bahkan mereka memprediksi keuntungan hasil panen tembakau tidak sebaik tahun lalu," kata Ketua Umum Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) ini.      Musim tanam tembakau di sejumlah kabupaten di kawasan Karesidenan Besuki juga mundur, termasuk Kabupaten Jember dan Bondowoso karena anomali cuaca yang terjadi di kabupaten setempat.      Abdus menjelaskan, luas lahan tembakau di Kabupaten Jember pada tahun 2008 sebanyak 12.490 hektare (ha), dengan produksi 17.032 ton. Pada tahun 2009 seluas 15.884 ha, dengan jumlah produksi sebanyak 19.969 ton.      "Saya memprediksi produksi tembakau di Jember tahun 2010 menurun, akibat curah hujan yang masih tinggi dan beralihnya petani tembakau menanam tanaman lain," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com