JAKARTA, KOMPAS.com- Anak-anak penyandang autis yang cenderung meningkat jumlahnya perlu mendapat perhatian secara serius dalam pendidikan. Namun, pendidikan yang mesti dijalankan secara khusus sesuai karateristik tiap anak butuh pendampingan pendidik khusus atau terapis yang masih terbatas jumlahnya.
Ketua Pembina Yayasan Cinta Harapan Indonesia atau Autism Care Indonesia Zulfikar Alimuddin dalam acara pelatihan tingkat nasional bagi guru pembimbing khusus di Jakarta mengatakan persoalan yang perlu diperhatikan adalah penanganan anak autis yang perlu perhatian khusus itu menjadi kendala bagi keluarga tidak mampu. Selain itu, tenaga pendidik khusus atau terpais yang ada tidak berimbang jumlahnya dengan penyandang autis sehingga mahal.
Zulfikar mengatakan, satu dari 100 anak Indonesia usia 0-12 tahun merupakan penyandang autisme. Di Indonesia, jumlah anak penyandang autis meningkat pesat. Dalam kisaran 500.000 anak Indonesia penyandang autis, sebagian berasal dari golongan keluarga tidak mampu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.