Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daya Tarik Pria Asing Menurun Sejak Krisis Finansial

Kompas.com - 04/10/2010, 16:13 WIB

KOMPAS.com — Keruntuhan Lehman Brothers memicu krisis finansial di Amerika dan dunia. Dampaknya tak hanya terasa pada kemerosotan ekonomi, tetapi juga menurunnya daya pikat pria asing. Kematangan ekonomi menjadi salah satu daya tarik pria asing, selain perilaku romantis dan seleranya yang tinggi.

Situs perjodohan di China, Hongniang.com, menunjukkan adanya perubahan persepsi perempuan China atas pria asing yang dinikahinya. Dalam survei terdahulu situs ini menunjukkan, perempuan China bahagia menikah dengan pria asing. Skornya cukup tinggi, 72 (dari skor 100) dari 6.600 responden pada 2008. Namun, hasil ini tertangguhkan saat situs yang sama melakukan poling terhadap 4.400 perempuan China yang sudah menikah setahun setelah krisis. Para perempuan yang memiliki suami ekspatriat ini mengaku tak lagi bahagia sejak terjadinya krisis keuangan dunia. Skor kebahagiaan mereka turun menjadi 54.

Hasil survei lain di situs tersebut juga menunjukkan, pria asing tak lagi menarik bagi perempuan lajang di China. Sebelumnya, masih terdapat 42,5 persen perempuan China yang berhasrat menikahi pria asing. Namun, sejak krisis finansial jumlahnya menyusut hingga 16,8 persen. Sebanyak 68 persen perempuan lajang China lebih memilih menikahi pria lokal.

Fang Fang, konsultan pernikahan yang bekerja untuk Hongniang.com, mengatakan, perempuan China memegang nilai stabilitas dalam hidup berpasangan. Mereka menginginkan stabilitas dalam keuangan dengan memperbanyak tabungan untuk mendapatkan rasa aman. Sementara orang asing yang tinggal di China tak memedulikan tabungan. Lagipula mereka cenderung tinggal sementara di China dan bukan untuk jangka panjang.

Salah seorang lajang berkomentar dalam forum di situs ini. Perempuan ini mengaku pria asing memang lebih romantis dan lebih memiliki selera ketimbang pria China. Namun, dari pengalamannya berkencan dengan pria asing, perempuan lajang ini mendapati pria asing cenderung berkantong tipis.

"Saat membayar makan di restoran, kami harus membagi dua tagihannya, meskipun kami sudah berkencan cukup lama. Hal ini jarang terjadi pada pria China," komentarnya.

"Bayar sendiri-sendiri," memang tidak otomatis harus dipersepsikan sebagai "berkantong tipis". Mungkin pria ekspatriat memang cenderung pelit, atau menganggap perempuan sebagai partner yang setara dan mandiri. Semua bergantung pada apa motivasi Anda mengencani mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com