Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mancung Bukan Hidung Ideal

Kompas.com - 05/11/2010, 13:35 WIB

Di Iran, operasi hidung bukan hal terlarang. Alasannya, menjadi cantik tidak dilarang dalam Islam.

Tergila-gila kosmetik Selain operasi hidung, perempuan Iran boleh dibilang tergila-gila dengan make up. Jarang sekali bertemu perempuan Iran yang berwajah polos tanpa riasan. Hanya para nenek yang umumnya membiarkan wajah mereka tanpa polesan kosmetik.

Padahal, di Iran, berkosmetik menor merupakan hal terlarang. Perempuan yang memakai riasan tebal bisa didenda, bahkan ditangkap polisi yang berpatroli di jalan. Untuk menyiasatinya, mereka memakai warna muda, natural, atau cenderung warna-warna pucat yang dioleskan lumayan tebal.

Waktu kami memasuki butik, mudah sekali menemukan perempuan yang sibuk melapis maskara atau lipstik di depan cermin. Padahal, olesan maskara di bulu matanya masih sangat tebal dan lipstiknya belum pudar.

Ketika Revolusi Islam tahun 1979, make up merupakan hal terlarang. Setelah Perang Iran-Irak pada era 1980-1988 usai, larangan berkosmetik dicabut. Tentu saja kaum perempuan di sana begitu gembira. Alhasil, Iran kini menjadi pasar nomor dua terbesar untuk kosmetik di kawasan Timur Tengah, bahkan nomor tujuh terbesar di dunia.

Berdasarkan survei lembaga riset ekonomi swasta di Iran, TMBA, penduduk Iran membelanjakan 2,1 miliar dollar AS per tahun hanya untuk kosmetik. Jumlah itu sama dengan 29 persen untuk pangsa pasar Timur Tengah, nomor dua setelah Arab Saudi. Hampir seluruh kosmetik di Iran hasil impor dengan dominasi merek-merek internasional terkemuka.

TMBA menyurvei 14 juta penduduk Iran berusia antara 15 dan 45 tahun yang umumnya tinggal di kota besar, seperti Teheran, Isfahan, dan Shiraz. Mereka menghabiskan rata-rata tujuh dollar AS per bulan.

Tentu saja di sana pun produk China yang lebih murah menyerbu. Untuk urusan kosmetik saja, sekitar 30 persen produk impor ilegal asal China membanjiri pasar, terutama di daerah pinggiran.

”Sekalipun sudah cantik, perempuan di mana pun ingin terlihat cantik, termasuk di Iran,” kata Elena Tajik, karyawan di salah satu biro perjalanan wisata di Teheran.

Menjadi cantik adalah hal yang tinggi dalam budaya Persia alias Iran zaman dulu. Sampai-sampai ada pepatah ”bunuhlah aku, tetapi jadikanlah aku cantik”.

Wah..., rela mati demi terlihat cantik! (TIA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com