Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh Kuman Nomor Satu

Kompas.com - 13/11/2010, 12:20 WIB

Mencuci tangan dengan sabun sebenarnya termasuk dalam salah satu perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang dicanangkan Kementrian Kesehatan sejak beberapa tahun silam. Namun, hingga saat ini tampaknya belum banyak masyarakat yang mempraktikkannya secara tepat dan benar.

Faktanya, masyarakat hanya mencuci tangan jika tangannya terlihat kotor. Mereka juga lebih suka mencuci tangan hanya dengan air. Sabun dipakai jika tangan berbau tidak enak, itu pun masih diakali dengan materi lain yang aromanya bisa menggantikan bau di tangan.

"Dalam jari-jari tangan yang terlihat bersih, sebenarnya terdapat ratusan telur cacing, kuman dan virus di area permukaan kulit tangan dan di sela-sela kuku," kata dr.Handrawan Nadesul, penulis beberapa buku kesehatan ini.

Selain air yang mengalir dan sabun, menurut Handrawan diperlukan pula sistematika dalam mencuci tangan agar tak ada bagian yang bebas kuman. Sejumlah bukti ilmiah juga membenarkan hanya cuci tangan yang benar yang mampu membatalkan penularan penyakit.

"Bersihkan seluruh bagian pergelangan tangan, punggung tangan serta di sela jari dan kuku dengan sabun selama 20 detik. Lalu basuh dengan air kemudian keringkan dengan tisu atau alat pengering lain yang bersih," paparnya.

Selain teknik mencuci tangan, menurut Handarawan yang tak kalah penting adalah waktu-waktu kritis mencuci tangan, yakni sebelum makan, sesudah ke toilet atau menceboki anak, serta sebelum menyentuh makanan. Praktik ini mampu menurunkan hampir separuh kasus diare dan seperempat ISPA.

Itu sebabnya pemerintah bersama dengan swasta berupaya menyebarkan kebiasaan sehat ini pada seluruh keluarga di Indonesia. Kemitraan untuk mensukseskan agenda tersebut setiap tahunnya diperingati dalam acara Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia yang jatuh setiap tanggal 15 Oktober.

Lebih dari itu, semakin luas dan tumbuhnya budaya PHBS ini di masyarakat diharapkan akan turut mendukung upaya mewujudkan Indonesia lebih sehat yang bermuara pada pencapaian MDG's keempat, yaitu mengurangi angka kematian anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com