Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk Susu Tekan Risiko Diabetes

Kompas.com - 22/12/2010, 08:30 WIB

Kompas.com - Susu dan produk olahannya sering disarankan untuk dibatasi konsumsinya, terutama yang tinggi lemak. Namun studi termutakhir menyebutkan produk olahan susu mengandung asam lemak yang bisa mencegah diabetes melitus.

Asam lemak yang disebut asam trans-palmitoleic ini dalam jumlah tinggi di tubuh akan menugrangi risiko diabetes hingga 62 persen. Demikian menurut hasil studi yang dilaporkan dalam jurnal Annals of Internal Medicine.

"Orang yang kadar asam lemak trans-palmitoleicnya tinggi juga memiliki kadar kolesterol dan trigliserida yang baik. Hal ini akan menurunkan resistensi insulin dan menurunkan kadar tanda peradangan," kata ketua peneliti Dr.Dariush Mozaffarian dari Brigham and Women's Hospital and Harvard School of Public Health.

Asam palmitoleic sebenarnya secara alami ditemukan di dalam tubuh manusia. Asam ini juga ditemukan dalam produk olahan susu meski jumlahnya kecil. Sumber asam ini yang berasal dari luar tubuh disebut sebagai asam trans-palmitoleic. Susu tinggi lemak memiliki kadar asam ini lebih tinggi dibanding susu non lemak.

Studi pada hewan percobaan menunjukkan asam palmitoleic melindungi tubuh dari resistensi insulin. Demikian juga pada manusia. Namun para ahli belum bisa menemukan penyebab pastinya.

Untuk menungkap hal tersebut Mozaffarian dan timnya menganalisa data dari 3.700 orang yang mengikuti Cardiovascular Health Study. Seluruh responden berusia 65 tahun ke atas dan tinggal di Amerika Serikat.

Contoh darah para responden diperiksa untuk mengetahui jumlah kadar trans-palmitoeic acid dan juga kadar kolesterol, trigliserida, C-reactive protein dan kadar glukosa. Para responden juga diwawancara mengenai pola konsumsi harian mereka.

Orang yang kadar asam trans-palmitoleic tinggi ternyata memiliki kadar lemak sedikit dalam tubuhnya. Mereka juga memiliki kadar kolesterol baik lebih tinggi dan kolesterol jahat yang rendah. Sementara itu kadar C-reactive protein (penanda inflamasi) rendah.

Dan seperti diduga kadar resistensi insulin dalam tubuh mereka lebih rendah. Ini berarti risiko mereka untuk terkena diabetes tipe 2 lebih rendah.

Meski hasil studi ini menemukan kaitan antara konsumsi susu dengan rendahnya risiko diabetes, para ahli yang menanggapi studi ini mengatakan tidak ada studi tunggal yang bisa dipakai menjadi pedoman pola makan bagi masyarakat.

Namun para ahli mengatakan hasil studi ini menunjukkan tidak semua produk tinggi lemak buruk bagi kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com