Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Etiket Memotong Rambut di Salon

Kompas.com - 07/01/2011, 11:33 WIB

KOMPAS.com - Saat akan memotong rambut, persiapan apa yang Anda lakukan sebelum ke salon? Memilih model potongan rambut dari berbagai referensi yang nanti akan Anda jelaskan ke penata rambut di salon? Atau Anda membawa beberapa contoh gambar model potongan rambut, agar penata rambut tak salah menerka maksud Anda? Setiap orang punya gaya dan cara, namun ada aturannya. Jangan memaksakan diri jika ternyata model potongan rambut yang telah dipilih tak sesuai dengan karakter Anda. Apalagi setelah dikuatkan dengan argumentasi dan penjelasan dari penata rambut profesional.

Penata rambut profesional Alfons, menceritakan pengalamannya. Jika di luar negeri, penata rambut profesional akan merasa tak nyaman jika Anda datang ke salon membawa contoh gambar. Karena bagi mereka, dengan menjelaskan maksud, keinginan dan kebutuhan Anda, si penata rambut akan menerjemahkan maksud tersebut secara profesional.

"Berbeda dengan di sini, beberapa konsumen bahkan bertahan dengan keinginan dan pendapatnya, meski saya menilainya tidak logis. Misalnya, konsumen membawa contoh model rambut, tetapi ia mengaturnya dan memodifikasi sesuai maunya. Tetapi hasilnya ingin persis sama seperti di gambar. Permintaan konsumen kadang tak masuk akal. Tetapi bagaimanapun sebagai profesional, penata rambut perlu memenuhi keinginan konsumen dengan usaha terbaiknya. Mungkin cukup dengan memahami bahwa ada karakter individu yang memang sulit terpuaskan," jelas Alfons kepada Kompas Female, saat ditemui di Alfons Hair and Beauty Room di Kartika Chandra, Jakarta, Kamis (6/1/2011) lalu.

Percaya kepada yang ahli

Saat memutuskan ingin mengubah penampilan, dengan memotong rambut, sebaiknya pilih penata rambut atau salon yang memang Anda percaya. Dengan begitu, Anda juga menghargai profesionalitas si penata rambut. Karena boleh jadi, jika Anda datang ke salon membawa referensi model rambut lengkap dengan gambar atau foto, dan menunjukkannya kepada penata rambut, tandanya Anda kurang memercayai keahlian penata rambut.

Mengapa perlu memilih penata rambut atau salon profesional? Karena penata rambut yang ahli dan profesional mampu menerjemahkan maksud dan keinginan Anda. Tentunya juga dengan pengalaman yang mereka miliki, Anda akan terbantu untuk mendapatkan potongan rambut yang sesuai harapan. Karena biasanya, penata rambut memahami karakter wajah, jenis rambut, bahkan kepribadian Anda. Kemudian dengan melihat faktor ini, penata rambut mulai memainkan kemahiran tangannya untuk menciptakan karya berupa potongan rambut yang indah.

Profesional tak mesti terkenal
Menilai profesionalitas atau kecakapan penata rambut dalam memotong rambut tak dilihat dari popularitasnya. Anda bisa saja memilih salon dan penata rambut yang tidak ternama namun jago mencipta karya. Salah satunya, membuat potongan rambut Anda sesuai dengan karakter dan bentuk wajah Anda, dan memuaskan.

Anda dan idola berbeda
Meski Anda begitu mengidolakan Rihanna, tak lantas model rambutnya juga cocok dengan Anda. Sejumlah selebriti ternama memiliki rambut yang terlihat indah, namun tak berarti Anda bisa memiliki model rambut yang persis sama karena tekstur rambut dan bentuk wajah yang berbeda membuat guntingan rambut pun jadi berbeda. Jadi, tak perlu memaksakan diri untuk persis sama. Menyerupai idola lebih masuk akal dan bisa diterima.

"Model rambut selebriti terlihat bagus dan indah karena berbagai faktor. Pengaruh pencahayaan saat pemotretan atau saat dilihat di layar kaca juga memengaruhi. Belum lagi editing foto yang membuatnya terlihat begitu sempurna," jelas Alfons.

Jadi, serahkan saja kepada ahli yang terpercaya jika ingin memiliki model rambut yang indah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com