Warga Kutai Resah Penyebaran Rabies

SANGATA, KOMPAS.com — Warga Kutai Timur, Kaltim, khususnya Sangata Selatan dan Sangata Utara, kini resah karena kemungkinan penyebaran penyakit rabies akibat kehadiran anjing gila yang tiba-tiba menggigit orang, sudah beberapa korban jatuh.

"Sudah enam warga Desa Sangata Selatan menjadi korban, sedangkan di Desa Singa Gembara, Kecamatan Sangata Utara, sudah dua orang menjadi korban," kata Camat Sangata Utara Didi Herdiansyah, Kamis (3/2/2011).

Hal itu menjadi alasan pihaknya menggelar acara sosialisasi penyebaran rabies, kemarin di Sangata. "Kami melibatkan berbagai pihak, termasuk 147 ketua rukun tetangga (RT) dari empat desa di Kecamatan Sangata Utara dalam upaya penanganan kasus penyebaran rabies," katanya.

Selain ketua RT, pihaknya juga melibatkan relawan dari warga desa dalam mengantisipasi serta menangani penyakit akibat gigitan anjing gila, sehingga jumlah peserta sekitar 300 orang.

Rabies adalah penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan virus rabies. Penyakit ini bersifat zoonotik, yaitu dapat ditularkan dari hewan ke manusia melalui gigitan hewan, antara lain anjing, kucing, kera, rakun, dan kelelawar.

Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, menggelar kegiatan Sosialisasi Anjing Rabies, yang diadakan di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kantor Kecamatan Sangata Utara, kemarin.

Camat Didi Herdiansyah mengatakan, acara sosialisasi penyakit rabies dilaksanakan atas kerja sama Dinas Pertanian dan Peternakan Kutai Timur dengan Pemerintah Kecamatan Sangata Utara. "Hal itu dilakukan karena dalam beberapa hari ini, banyak warga menjadi korban akibat digigit anjing gila," ujar Didi.