JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Majelis Syuro DPP Front Pembela Islam Misbahul Anam menyatakan, pihaknya selama ini bertindak sesuai dengan koridor hukum. Ia meminta pihak lain jangan terbawa pemberitaan selama ini, yang dinilai menyudutkan FPI.
"Kami sudah melakukan semuanya sesuai dengan prosedur hukum. Kalaupun ada benturan di luar, kami mohon beritanya jangan dipelintir. Kami selalu mengusahakan tindakan hukum dahulu," tutur Misbahul, Jumat (18/2/2011) di Jakarta.
Misbahul menuding media massa yang selama ini salah menilai Front Pembela Islam (FPI) sebagai ormas anarkistis. "Jangan buat yang provokatif," ucapnya.
Mengenai unjuk rasa menuntut pembubaran Ahmadiyah di Bundaran Hotel Indonesia dan Kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Jumat (18/2/2011), Misbahul menegaskan bahwa pemerintah harus segera membubarkan Ahmadiyah karena tidak sesuai dengan undang-undang. "Ahmadiyah harus disesuaikan karena tidak sesuai dengan akidah dan hukum," ucapnya.
Ia juga menegaskan kembali, apabila pemerintah tidak menggubris permintaan pembubaran Ahmadiyah, pihaknya akan melakukan revolusi. "Kami tidak akan berubah, kami akan melakukan revolusi. Kita lihat nanti revolusinya seperti apa," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.