Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Tiga Korban Rabies di Bali

Kompas.com - 23/02/2011, 19:26 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com — Wabah Rabies terus merenggut korban jiwa di Pulau Dewata, Bali. Bahkan, dalam tiga hari terakhir sudah tiga pasien diduga rabies yang dirawat di ruang isolasi Nusa Indah Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar, meninggal akibat penyakit anjing gila yang menyerang saraf otak. Korban pertama yang tewas adalah I Dewen (22), warga Bangli, Minggu (20/2/2011), kemudian Wayan Laut (66), warga Nusa Penida, dan yang terakhir Ketut Karnu, warga Karangasem, pada Selasa (22/2/2011) sekitar pukul 15.30 WITA.

Korban terakhir yang telah berusia 62 tahun ini hanya mampu bertahan sekitar tiga jam setelah dilarikan ke ruang Nusa Indah RSUP Sanglah, Selasa kemarin sekitar pukul 12.30. Saat menjalani perawatan, pasien asal Banjar Banyuning, Bunutan, Abang, Karangasem, ini menunjukkan gejala klinis rabies. "Pasien kemarin dirujuk dari RSUD Karangasem dengan keluhan gelisah, sulit menelan, dan tidak bisa tidur," ujar Sekretaris Tim Penanggulangan Rabies RSUP Sanglah Denpasar, dr IGB Ken Wirasandi, saat dikonfirmasi, Rabu (23/2/2011) siang.

“Pasien mengalami agitasi, hipersaliva, hidrofobi, dan aerofobi,” tuturnya.

Tim dokter telah mengambil sampel air liur dan air mata korban untuk dibawa ke laboratorium guna memastikan positif atau negatif virus rabies ditubuh korban. Menurut informasi, korban digigit anjing peliharaannya sekitar enam bulan lalu. Sehari setelahnya, anjing tersebut kemudian dibunuh. Sayangnya, luka pada punggung tangan kirinya tidak dirawat sesuai prosedur pencegahan rabies.

“Luka dibersihkan sendiri dan riwayat VAR (vaksin antibrabies) negatif,” kata Ken Wirasandhi.

Sejak wabah rabies merebak di Bali pada akhir tahun 2008, sudah 124 warga tewas akibat virus anjing gila ini. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah daerah bersama sejumlah LSM pencinta binatang, di antaranya pemusnahan anjing liar dan vaksinasi anjing peliharaan, tetapi rabies masih saja sulit dikendalikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com