BANJARMASIN, KOMPAS.com - Anjing liar masih menjadi salah satu kendala penanganan rabies di Kalimantan Selatan. Anjing yang tak berpemilik ini sering lari apabila hendak diberi vaksin. Sedang jika dilakukan langkah yang lebih tegas berupa pemusnahan, tidak jarang tindakan itu justru mengenai anjing-anjing yang ada pemiliknya dan menimbulkan protes warga.
Kepala Dinas Peternakan Kalsel Maskamian Andjam, Senin (28/2/11), mengatakan warga korban rabies selalu muncul setiap tahun. Tahun 2010 saja, misalnya, ada sekitar 17 orang yang terkena gigitan anjing. Untunglah, dari jumlah tersebut tidak ada yang meninggal.
Populasi anjing di Kalsel diperkirakan mencapai 30.000 ekor. Sedangkan daerah endemis rabies berada di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Tabalong, Kota Baru, Tanah Laut, dan Tanah Bumbu. Bulan juni nanti diperkirakan banyak anjing liar turun ke perkampungan karena saat itu musim birahi. "Saat seperti itu biasanya ada warga yang tergigit," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.