Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panjang Pendek Usus Pengaruhi Berat Badan?

Kompas.com - 28/03/2011, 10:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kenapa badan saya kurus? Apakah usus saya lebih pendek ketimbang usus orang lain? Mungkin pertanyaan seperti itu pernah tersirat dalam benak Anda. Tetapi, apakah benar panjang pendek usus dapat memengaruhi berat badan?

Menurut Rino Alviani Gani, spesialis penyakit dari Rumah Sakit Premier Bintaro, panjangnya usus manusia relatif sama dan tidak jauh berbeda.

"Usus tidak ada yang panjang, tidak ada yang pendek," papar Rino dalam bincang kesehatan "Penanganan Terkini Problem Saluran Cerna" di Jakarta, Kamis, (25/3/2011) lalu.

Panjang pendek usus, pada prinsipnya, tidak memengaruhi berat badan seseorang. Namun, setidaknya ada dua faktor terkait usus yang memengaruhi berat badan seseorang. 

Pertama, adalah gerakan usus yang selalu meningkat cepat. Gerakan usus ini dapat disebabkan karena kecenderungan atau bakat. Kedua, berat badan rendah  diakibatkan oleh penyakit atau gangguan pencernaan.

"Makanan-makanan yang tidak dicerna dengan baik akan cenderung tidak dapat diserap. Dia akan menyebabkan gerakan usus jadi lebih kuat karena tidak hancur," lanjutnya.

Contoh lebih sederhananya adalah pada sebagian orang yang tidak dapat mencerna susu. Seseorang yang ususnya tidak bisa mencerna susu, gerakan ususnya akan lebih kuat, yang pada akhirnya menyebabkan mencret.

Tiga faktor

Sementara itu, spesialis bedah pencernaan dari RS Premier Bintaro, Errawan Wiradisuria, menyatakan, sekurangnya ada tiga faktor pengaruh usus terhadap berat badan seseorang.

Tiga faktor tersebut adalah kualitas "Kesehatan dinding usus itu sendiri, yang sangat berdampak terhadap absorpsi (penyerapan) makanan. Kedua, aktivitas peristaltik (pergerakan) usus. Ketiga, kualitas makanan: mutu gizi/kandungan nutrisi, kepadatan makanan (mudah/sukar dicerna)."

Errawan menambahkan, panjang usus orang di Indonesia hanya sekitar 5 meter. Hal ini agak sedikit berbeda dengan usus orang Barat yang berdasarkan literatur memiliki panjang sekitar 8 meter.

"Kurang lebih panjang usus orang Indonesia sekitar 5 meter, dari lambung ke bawah," ujar Errawan.

Errawan menjelaskan, gerakan usus yang lebih kuat ini terjadi karena ada sebagian orang yang tidak dapat mencerna makanan-makanan tertentu. Selain itu, ada faktor lain yang menjadi pemicu, yakni stres. "Dengan stres, tinggi usus bisa jadi malas atau malah lebih aktif," ujarnya.

Jarak normal makanan yang kita makan sampai menjadi feses, lanjut Errawan,  biasanya sekitar 6-8 jam. Tetapi, hal itu tergantung dari aktivitas usus dan jumlah makanan yang masuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com