Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Muda Lebih Suka Meresepkan Obat

Kompas.com - 24/05/2011, 13:23 WIB

Kompas.com - Ketika menghadapi pasien yang memiliki risiko penyakit jantung, seperti hiperkolesterol atau hipertensi, para dokter muda lebih suka meresepkan obat, sementara dokter yang lebih senior memilih perubahan gaya hidup untuk menurunkan risiko penyakit.

Walaupun lebih sering meresepkan obat, ternyata pasien dokter-dokter muda itu tidak mampu mengontrol faktor risiko penyakit mereka. Demikian menurut studi yang dilakukan di Italia dan dimuat dalam International Journal of Clinical Practice.

"Walau dokter-dokter muda itu meresepkan obat, hal ini tidak berdampak signifikan pada penurunan faktor risiko pasien penyakit jantung. Hal ini makin menguatkan bahwa faktor lain berpengaruh dalam manajemen penyakit, yaitu perubahan gaya hidup," kata profesor Massimo Volpe dari Universitas Roma.

Volpe dan timnya mengamati kebiasaan peresepan obat dari 1.078 dokter keluarga, dokter jantung dan ahli diabetes, bersama dengan data yang dihimpun dari 10.000 pasien mereka yang rata-rata berusia 67 tahun.

Hasil penelitian menemukan 75 persen pasien menderita tekanan darah tinggi, 59 persen memiliki kadar kolesterol tinggi dan 37 persen menderita diabetes. Seluruhnya merupakan faktor risiko penyakit jantung.

Obat hipertensi merupakan jenis obat yang paling banyak diresepkan, sekitar 83 persen dokter berusia kurang dari 45 tahun meresepkannya. Dokter yang menjadi responden dalam penelitian ini 78 persen berusia 46-55 tahun dan 80 persen dokter berusia di atas 55 tahun.

Para dokter muda itu juga lebih sering meresepkan obat diabetes dan obat penurun kolesterol dibanding para senior mereka.

Di lain pihak, para dokter senior lebih suka menganjurkan pasiennya mengubah gaya hidup. Misalnya, dokter berusia di atas 55 tahun sering meminta pasiennya berhenti merokok dan dokter berusia 46-55 tahun merekomendasikan pola makan yang lebih sehat dan berolahraga untuk menurunkan kolesterol dan tekanan darah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com